SimadaNews.com-Kelompok Tani (Koptan) Lendang Mudung, di Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, merupakan salah satu kelompok tani penerima manfaat desa pertanian organik. Sebelumnya, kelompok tani ini belum pernah menanam bawang merah tanpa pestisida. Musim tanam lalu kelompok tani ini baru menerapkan budidaya bawang merah ramah lingkungan. “Terbukti, saat dilakukan panen perdana beberapa hari lalu, hasilnya 3 kali lipat,” kata Ketua Koptan Lendang Mudung, Jalaluddin.
Dia menuturkan, anggota Koptan diberikan pelatihan cara pembuatan trichoderma, trichokompos, PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan pestisida nabati oleh petugas Pengendali Organisme dan Pengganggu Tumbuhan (POPT).
“Untuk pupuk kami masih pakai sedikit NPK, dan sisanya kami gunakan kompos yang kami buat sendiri,” sebutnya.
Dia mencontohkan, di lahannya sendiri seluas 1.500 m2 dengan menerapkan pertanian ramah lingkungan mampu berproduksi 2.158 ton. Hasil ini meningkat tiga kali lipat dibanding sebelumnya yang produksinya hanya 0,7 ton.
“Dengan hasil ini, kami berkomitmen untuk terus menerapkan pertanian ramah lingkungan, namun untuk melancarkan produksi kompos, kami perlu alat pencacah kompos,” pungkas Jalaluddin.
Sementara, Direktur Perlindungan Hortikultura Sri Wijayanti Yusuf menyampaikan agar Koptan Lendang Mudung, terus bersemangat menerapkan budidaya ramah lingkungan. Apabila budidaya ini terus dilakukan secara bertahap maka otomatis akan mengarah ke budidaya organik.
“Keuntungan dalam budidaya bawang merah ramah lingkungan antara lain biaya produksi menjadi lebih rendah. Petani tidak harus membeli pestisida dan pupuk kimia yang mahal harganya. Produk bawang merah yang dihasilkan lebih sehat, lebih lama daya simpannya, dan aman dikonsumsi. Kelestarian alam juga terjaga dan yang terpenting petani menjadi lebih sehat dan sejahtera,” jelas Sri, saat berkunjung ke Lombok Timu, akhir Oktober lalu.
Turut mendampingi kunjungan kerja tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur Zaini mendukung budidaya ramah lingkungan ini.
“Kami harapkan pertanian ramah lingkungan ini terus disebarkan ke kelompok tani lain di sekitarnya,” ujarnya.
Selain itu, hadir kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Muchtar menyampaikan harapannya kepada seluruh anggota kelompok tani Lendang Mudung agar sering berkonsultasi dengan petugas POPT.
“Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Narmada akan terus melakukan pendampingan dalam teknologi pengendalian OPT bawang merah ramah lingkungan,” ujar Muchtar. (rel/snc)