SimadaNews.com-Pemain Tim Nasional (Timnas) Futsal Indonesia, Saugy Saud Lubis, ikut bertanding memeriahkan Turnamen Futsal Rumah Gotong Royong (@RGR) Cup 2018 yang dilaksanakan, Sabtu-Minggu (9-10/6) di Gedung Olangraga (GOR) Pemprov Sumut, Jalan Wiliam Iskandar Kota Medan.
Tapi kali ini, Saugy tidak membawa timnas bertanding di turnamen futsal tingkat mahasiswa se-Kota Medan itu. Pria yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Medan (Unimed) itu, memperkuat tim Kantin Fix Unimed. Dan tim yang digawanginya itupun meraih kemanangan dan menjadi pemenang di turnamen itu.
Selain membawa timnya menjadi juara, Saugy juga menjadi The Best Player (pemain terbaik) sesuai penilaian panitia dan wasit yang memimpim seluruh pertandingan hingga final.

Relawan @RGR Sumut yang menjadi pelaksana turnamen Irvan Sinaga, mengatakan, selama dua hari digelar turnamen ada 16 tim yang mengikuti pertandingan. Sistim pertandingan dilakukan dengan sistim gugur dan akhirnya tim Kantin Fix Unimed berhasil menjadi juara setelah mengalahkan tim SKN U20 Tribuan Lomok yang menjadi runner up pada turnamen itu. Sedangkan juara tiga, diraih tim UMSU.
Untuk pemain terbaik, diperoleh Saugy Saud Lubis. Sedang top score diraih Sanjay Hutajulu dari Tim Kabdir FC.
Para peserta turnamen dan suporter pada kesempatan itu, saat berbincang-bincang dengan SimadaNews, mengaku mengapresiasi turnamen yang dilaksanakan @RGR. Bahkan turnamen itu semakin bergengsi, dengan ikut bertandingnya salah seorang pemain Timnas Futsal.
“Keren lah Bang, jarang-jarang bisa bertanding dengan pemain timnas,” kata P Pahpahan salah seorang pemain.
Mahasiswa lainnya, berharap kiranya kegiatan positif seperti yang dilaksanakan @RGR semakin sering dilaksanakan. Apalagi, kali ini kegiatan ini dalam rengka memeriahkan Pilgubsu 2018 berthema Jangan Golput dan Tolak Politik Uang.
Menurut Linceria Saragih, mahasiswa harus ikut terlibat menyukseskan Pilgubsu dengan menjadi corong ke masyarakat menyampaikan supaya benar-benar menggunakan hak pilih. Selain itu, mahasiswa pun harus benar-benar menunjukan contoh, yakni menolah politik uang, menolak hoaza dan isu SARA.
”Kita sepakat Bang, semua masyarakat Sumut harus tahu gelaran Pilkada dan jangan golput nantinya. Nggak keren lah, kalau ada mahasiswa ikut-ikutan golput,” ucap mahasiswi , suporter salah satu tim yang bertanding.
Sedangkan Hermanto Sipayung, mentor @RGR saat menyerahkan piala dan uang pembinaan kepada para juara, berharap supaya kaum muda benar-benar terlibat pada kegiatan positif dan menjauhi aktivitas yang berdampak buruk terhadap diri sendiri karena akan menggangu masa depan di kemudian hari.
Dalam gelaran Pilgubsu 2018, Hermanto meminta kepada mahasiwa supaya aktiv mensosialisasikan Jangan Golput kepada seluruh masyarakat. Selain jangan golput mahasiwa harus dapat menjadi pemilih rasional dan menjadikan masayarakat menjadi pemilih yang benar-benar memilih sesuai hati nurani, bukan karena adanya intervensi yang berhubungan dengan isu SARA dan berbagai hal yang dapat merusak nilai-nilai demokrasi yang sesunguhnya.
”Ingat, demokrasi itu memilih tanpa embel-embel karena tekanan isu Agama dan suku. Mahasiwa harus menajadi garda terdepan memperjuangkan nilai-nilai demokrasi yang sesungguhnya. Mahasiswa harus dapat mengubah paradigma lama, dan memilih pemimpin Sumut lima tahun mendatang, adalah benar-benar orang yang mampu, teruji dan mapan,” pungkas Hermanto.
”Terimakasih buat kawan-kawan, yang sudah menjunjung tinggi sportivitas saat bertanding sehingga tidak ada kendala. Dan dalam pilkada ini pun, kita juga harus sportiv untuk benar-benar menggunakan hak pilih dan menolak segala bentuk upaya perpecahan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata pria kelahiran Silou Kahean itu. (ops/snc)