SimadaNews.com — Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun (Himapsi) Politeknik Negeri Medan secara tegas menolak rencana konversi tanaman teh menjadi kelapa sawit yang dilakukan oleh PTPN IV di Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun.
Ketua Himapsi Politeknik Medan, Aldo Natanael Purba, menyatakan bahwa PTPN IV dinilai tidak transparan dalam proses pelaksanaan konversi tersebut.
“Kebun teh bukan sekadar komoditas pertanian tapi adalah warisan sejarah, bagian dari identitas kawasan, dan penopang keseimbangan ekosistem,” ujar Aldo kepada wartawan, Senin (14/7/2025).
Menurut Aldo, jika konversi ini dilakukan tanpa persetujuan masyarakat dan tokoh adat setempat, maka hal tersebut dapat dianggap sebagai pelanggaran serius.
“Walaupun mungkin menguntungkan secara ekonomi bagi perusahaan, namun ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap tanggung jawab ekologis dan sosial.
Dampaknya bukan hanya administratif, tetapi bisa merusak lingkungan dalam jangka panjang,” tegasnya.
Himapsi Politeknik Medan meminta Pemerintah Kabupaten Simalungun agar turut menolak kebijakan konversi yang dinilai berpotensi merusak alam dan mematikan sektor pariwisata.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk Pemkab Simalungun, untuk menolak rencana ini. Jangan sampai lingkungan hancur di masa mendatang. Hidup rakyat!” serunya.
Sebagaimana diketahui, PTPN IV telah menyurati pihak Kecamatan Sidamanik pada 5 Juli 2025 untuk melakukan sosialisasi rencana konversi kebun teh menjadi kelapa sawit.
Namun, rencana tersebut mendapat penolakan dari berbagai kalangan karena dinilai dapat merusak lingkungan serta mengancam eksistensi wisata alam di Sidamanik, yang selama ini menjadi destinasi favorit para wisatawan. (SNC)
Laporan: Soemardi Sinaga