SimadaNews.com – Bupati Kabupaten Simalungun, JR Saragih menyampaikan kepada Camat Haranggaol, Elisye Sinaga, bahwa keramba jaring apung (KJA) harus zero dari kawasan Danau Toba, Haranggaol.
Pernyataan JR Saragih itu, disampaikan Camat dalam rapat membahas terkait KJA di Haranggaol, yang sudah over kapasitas, yang diselenggarakan Assosiasi Dearma Haranggaol, dipimpin ketua, Pieter Damanik dan sekretaris, Chandra Purba di Kantor Lurah Haranggaol, Selasa (30/03/2021).
“Sesuai pertemuan kami sama Bupati, Zero KJA. Tapi sudah saya usulkan apa solusi untuk petani, melalui staf yang tinggal, karena Bupati ada kegiatan lain,” kata Elisye Sinaga.
Ditambah Elisye, 29 Maret, saat 4 camat yang berada di wilayah Danau Toba, Kabupaten Simalungun diundang dalam rapat terbatas tersebut, ditugaskan mendata KJA dan meminta masukan dari pengusaha dan petaninya.
“Data harus masuk hari ini. Kami sudah buat keputusan hari ini dengan lurah dan Kepling , untuk melaporkan lahan juga. Manatau yang punya KJA tak punya lahan, mungkin sebagai pertimbangan,” katanya.
Adapun yang menjadi narasumber pada acara itu, Kapolsek Purba, Iptu Marolop Sinaga, Dinas Ketahanan Pangan Simalungun dan Camat Haranggaol, Elisye Sinaga.
Kapolsek purba, Iptu Marolop Sinaga, menyampaikan Kapolres, AKBP Agus Waluyo bertanya, berapa KJA di lokasi Polsek Purba, Haranggaol.
“Saya jawab, kira-kira lebih kurang 8.000. Saya menjelaskan juga, itu adalah keramba masyarakat, selain itu juga menanyakan penanaman modal dari orang luar daerah Haranggaol. Dan sampai bertanya apa permasalahan dari Keramba Haranggaol? Saya jawab, soal penambahan KJA hingga timbul kecemburuan sosial, hingga terjadi, pencurian,” katanya.
Menurut Kapolsek, apa yang diharapkan warga Haranggaol disetujui Pemerintah, sebab dalam mengambil keputusan, pemerintah tetap mempertimbangkan sesuatu.
Sementara itu, Ketua Assosiasi Dearma membeberkan pertemuan Pengurus Asosiasi dengan Bupati terpilih, Radiapoh Sinaga juga mengatakan KJA Harus Zero.
“Tapi beliau juga meminta, jika kita perjuangkan, kita harus mau diatur. Jadi, mari sama-sama berjuang, karena mungkin RHS merasa juga, mau jadi apa kita, jika KJA ini dizerokan (bersih). Jadi dalam rapat ini kita harus sepakat bagaimana nantinya KJA ke depan dan apa solusinya,” kata Pieter Damanik.
Dalam diskusi tentang KJA, pengusaha yang hadir sepakat pemangkasan keramba dan sepakat ditata serta dihias untuk mendukung parawisata yang bisa berdampingan dengan perikanan (aquawisata).
Dalam rapat tersebut, hadir dari Jajaran Koramil 13/Tigarunggu, Kapolpos Haranggaol, Bripka Chairul Sinurat dan pengusaha KJA. (Soemardi Sinaga)