MAHFUD MD dengan santai dan tegas menyatakan legowo menerima situasi perpolitikan pasca Jokowi menjatuhkan pilihan Cawapresnya kepada Ketua MUI Pusat KH Ma’ruf Amin, bukan dirinya.
Bagi rakyat–akar rumput pendulangan suara–yang paling penting, ya pernyataan Mahfud MD tersebut.
Kelegowoan Mahfud MD untuk KH Ma’ruf Amin, demi kepentingan dan keutuhan NKRI. Dan, kita patut menggarisbawahi, betapa kentalnya kenegarawanan dan ketatanegaraan Mahfud MD.
Keutuhan NKRI lebih penting dan harga mati. Tidak bisa ditawar-tawar, hanya untuk memperlebar ruang gerak radikalisasi dan barbarianisasi di bumi pertiwi yang kita cintai ini, INDONESIA.
Terlepas seberapa kuat bunyi-bunyian pimpinan partai koalisi dalam mempengaruhi alur pikir Jokowi untuk menetapkan Cawapresnya, tidaklah demikian penting bagi rakyat pemilih.
Yang melekat dalam benak rakyat pemilih, adalah betapa jelinya Jokowi menentukan, menetapkan dan memutuskan KH Ma’ruf Amin sebagai Cawapresnya.
Kejelian Jokowi sangat berkaitan dengan rasa aman dan nyaman dalam berdemokrasi di negeri ini. Sangat berkaitan dengan bagaimana mematahkan atau menghancurkan simpul-simpul kebarbarianan dan keradikalisasian di negeri ini.
Kalau pun ada gerombolan politisi atau pengamat politik yang mengeluarkan bunyi-bunyian, biarkan saja. Mereka itu, adalah gerombolan yang memang tidak menginginkan terwujudnya NKRI yang aman damai menuju sejahtera.
Mereka itu, anggap saja sedang melampiaskan kekesalannya karena tidak menduga kalau Jokowi akan menjatuhkan pilihan kepada KH Ma’ruf Amin.
Mereka, ibaratkan saja sebagai gerombolan setan politik yang sengaja dilepas tuannya, untuk mengeluarkan bunyi-bunyian sumbang. Mereka merasa ketakutan, barbarianisasi dan radikalisasi yang selama ini mereka pertontonkan, akan dipatahkan oleh tongkat sakti yang ada di tangan KH Ma’ruf Amin.
Rakyat pemilih, sudah merasa aman dan nyaman, Jokowi berpasangan dengan KH Ma’ruf Amin. Rakyat pemilih, juga sudah merasa aman dan nyaman dengan kelegowoan Mahfud MD.
Jadi, bunyi-bunyian gerombolon politisi dan pengamat politik, yang masih terus berupaya menggoyang-goyang suasana politik damai menuju sejahtera, kita masukkan saja ke dalam tong sampah. Biarkan saja, bunyi-bunyian mereka dimakan anjing.
Mari kita bangun bunyi-bunyian sorgawi, agar rakyat pemilih semakin merasa aman dan nyaman. Agar rakyat pemilih tidak terperangkap dalam ruang pengap golongan putih (golput).
Keutuhan NKRI, ya Jokowi – KH Ma’ruf Amin menjadi Presiden/Wakil Presiden 2019 – 2024.
Mari menggegap-gempitakan pasangan sorgawi ini untuk damai sejahtera NKRI. Mari kita bawa barbarian dan radikalisasi ke tong sampah politik tak beradab. (*)
Penulis adalah: penggerak Rumah Gotong Royong (RGR) dan Gerakan Daulat Desa (GDD) serta inisiator PenaJC