SimadaNews.com-Upaya pemerintah dalam menetapkan ulos menjadi warisan budaya tak benda nasional wajar disambut baik dengan gembira, dan sebagai masyarakat, terkhusus suku Batak, perlu memelihara warisan budaya nenek moyang tersebut.
Hal tersebut dikatakan Wali Kota Siantar, Hefriansyah, pada peringatan hari ulos Kota Siantar Tahun 2018, sekaligus membuka perlombaan Fashion Show dan pameran, Selasa (27/11) di Aula Hotel Sapa Dia Kota Siantar.
Dia melanjutkan, Ulos bagi masyarakat Batak pada awalnya dimaknai sebagai perlambang setiap pemberian Hula-hula kepada pihak Boru. Ulos adalah sebagai kain tenun yang diwariskan leluhur. Ulos selalu setia mengiringi perjalanan kultural Batak, baik pada upacara pernikahan, kelahiran, duka maupun suka.
“Maka dari itu pelaksanaan Hari Ulos, bertujuan menjaga dan melestarikan sekaligus untuk memberdayakan para pengrajin ulos yang ada di Siantar.Diselenggarkannya lomba fashion show ini, diharapkan agar masyarakat Siantar dapat melestarikan ulos, terutama kepada generasi muda, agar lebih dini mengenal budaya ulos,” katanya.
Dia berharap, kepada para pengrajin ulos agar tetap berkarya dan memproduksi ulos yang lebih berkualitas, sehingga Kota Siantar mempunyai produk unggulan yang lebih baik lagi.
Sementara Plt Kepala Dinas Koperasi, UKM Dan Perdagangan Kota Siantar, Jadimpan Pasaribu SH, menyampaikan dengan diselenggarakannyan lomba fashion show, diharapkan agar masyarakat Siantar dapat melestarikan ulos. Untuk para pengerajin agar tetap berkarya dan memproduksi ulos yang lebih berkualitas sehingga kota pematangsiantar mempunyai produk unggulan.
Adapun peserta yang mengikuti perlombaan berjumlah 94 orang yang terdiri dari 3 kategori, yaitu kategori anak-anak (TK) sebanyak 34 0rang, kategori anak – anak (SD) sebanyak 38 orang, dan kategori dewasa atau remaja sebanyak 22 orang. (rel/bas/snc)