Marsitah yakin, anak keduanya itu belum bisa menjalin asmara, karena selama ini jarang bergaul dengan laki-laki. Sementara terkait kabar, tidak lulus seleksi pendaftaran SMK. Marsitah juga menampiknya. Sebab sebelum NH ditemukan tewas tergantung. Pagi harinya diterima di SMKN 4 Banjarbaru.
Dia mengungkapkan, masalah yang sebenarnya dihadapi putrinya ialah lantaran adanya teror yang dilakukan temannya. Itu dipicu adanya persoalan kecil yang dialami NH.
“Temannya itu meneror melalui WA. Katanya, dia mau menyerang ke rumah kami. Selain itu, banyak percakapan lain yang membuat anak saya takut,” ungkap Marsitah.
Marsitah enggan membeberkan lebih detil percakapan apa saja yang membuat anaknya tertekan, sampai-sampai memutuskan untuk gantung diri. Dia juga tidak mau mengungkapkan siapa teman anaknya, yang melakukan teror.
“Tak perlu diperpanjang. Kami sudah ikhlas. Saya juga sudah minta ke polisi supaya kasus ini tak usah diperpanjang,” katanya. (*/snc)
sumber:prokaldanjawapos.com