SimadaNews.com-Seorang siswa SMP berinisial EP, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Bahkan aksinya itu dinilai sudah direncanakan karena ditemukan pesan-pesan yang ditulis di kertas ditujukan kepada pemilik rumah yang menjadi induk semangnya ngekos.
EP menulis pesan menggunakan spidol warna biru di kertas HVS sebanyak tida lembar untuk orangtuanya. Selain itu, ada juga selembar kertas yang ditujukan kepada ibu kosnya.
“Maklek Jangan Teriak. Panggil Orang Disekitar. Hub Mardi Waluyo (0342-xxxxxx). Bawa Tas Ini. Kartu BPJS Ada Didalam Amplop. Jangan Ada Ambil Gambar Disini !”.
Itulah isi pesan EP, yang ditemukan tidak jauh dari lokasinya gantung diri. Dan suasana di Sanawetan Kota Blitar itu pun, mendadak heboh, Selasa (29/5).
Menurut beberapa tetangga pemilik kos, mereka mengetahui ada orang gantung diri setelah pemilik kos baru tiba di rumah baru pulang beli lauk dari warung.
”Tadi katanya yang nyuruh beli lauk si EP. Mungkin begitu Makleknya pergi, EP nekat gantung diri,” kata warga.
Mereka menyebutkan, setelah diketahui ada orang gantung diri, warga lain ada yang menghubungi pihak kepolisian. Begitu polisi datang, jenazah korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit.
Sedangkan Kasatreskrim Polresta Blitar AKP Heri Sugiono, menyatakan hasil olah TKP dan keterangan beberapa saksi, tulisan itu identik dengan tulisan tangan korban.
“Kami cocokkan tulisan di buku catatan pelajaran milik korban. Tulisan tangan di surat wasiat identik dengan tulisan korban. Orang tuanya juga meyakininya,” katanya saat berada di RSUD Mardi Waluyo.
AKP Heri menambahkan, pesan yang ditulis korban sangat banyak. Namun ada tiga hal menyangkut proses pemakamannya.
Korban berpesan agar jenazahnya segera dibawa ke Wisma Paramita, minta segera dikremasi dan minta dimakamkan dengan peti mati berwarna putih. Selain itu ada satu pesan yang khusus ditujukan kepada ibunya. “Korban ingin mamanya tidak boleh bekerja sampai selesai hari raya,” katanya. (snc)
sumber:detik.comdanberitaterheboh.com