SimadaNews.com-Bosan berkunjung ke Parapat hanya menikmati pemandangan Danau Toba atau sekadar mandi biasa di bibir pantai? Anda patut mencoba wahana wisata baru di Pantai Kasih Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun.
Kini, di Pantai Kasih sudah tersedia Wahana Water Fun (WWF) yang dikelola para pemuda yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Marihat Permai.
WWF mulai dibuka untuk umum sejak awal Agustus 2019, bertujuan untuk menambah daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Parapat dan akan Grand Opening pada bulan September ini juga.
Jull Tambunan (35) sebagai Pengelola Lapangan, ketika ditemui di lokasi Minggu 1 September 2019, mengaku semenjak berdirinya WWF, animo pengunjung dan masyarakat sekitar semakin tinggi ke Pantai Kasih.
Untuk tarif, sekelas wahana seperti ini terbilang murah dan terjangkau. Pengelola menetapkan tarif untuk masyarakat lokal hanya Rp15 ribu per orang, sedangkan untuk pengunjung dari luar kota dikenakan tarif Rp25 ribu per orang.
“Tarif ini tidak dibatasi waktu bermain. Kita juga berikan kesempatan break (istirahat) untuk makan atau sarapan lalu bisa dilanjut lagi bermain wahananya. Jadi mereka bisa bermain sepuasnya sampai capek sendiri,” terang Jull.
Terkait kenyamanan dan keselamatan, pihaknya juga menyiapkan pemandu sebanyak 12 orang profesional. Terdiri dari Lifeguard 4 orang, petugas jaga malam 4 orang dan koordinator lapangan 4 orang.
“Keseluruhan team bertugas menjaga keselamatan para pengunjung saat bermain di WWF ini,” akunya.
Promosi Pantai Kasih yang Masih Bersih
Direktur Utama WWF, Harianto Sinaga, mengaku tertarik membuka wahana ini untuk menunjukkan kepada seluruh pengunjung, bahwa di Pantai Kasih Parapat masih ada pantai yang airnya bersih, layak digunakan untuk mandi, nyaman dan aman untuk dijadikan tempat berwisata bagi anak anak.
Harianto menyebutkan, wahana ini merupakan bentuk kebersamaan Pokdarwis Marihat Permai untuk memajukan pariwisata di Parapat dengan modal swadaya dari para anggotanya.
“WWF ini kita siapkan untuk menambah attraksi bagi wisatawan yang datang ke Danau Toba. Di tempat ini, mereka dengan leluasa bisa mandi sambil bermain sepuasnya di Pantai yang airnya bersih dan dijamin tidak akan gatal gatal,” imbuhnya.
Pemilihan tempat di Pantai Kasih, lanjut Harianto bukan tanpa alasan. Dia menuturkan, mereka mau berbenah untuk memulai menata dan memperbaiki Pantai Kasih.
“Kita harapkan tidak hanya siang hari, tapi bisa digunakan untuk wisata hiburan malam dan menjadi pusat kuliner makanan khas. Tidak sekedar makanan siap saji seperti yang masih berlangsung saat ini,” terangnya.
Perlu Dukungan Pemeritah, Pengunjung akan Dproteksi Asuransi
Harianto berharap, ada dukungan dari pemerintah Kabupaten dan Provinsi untuk memfasilitasi perizinan, menata pondok-pondok serta memberikan bantuan berupa penerangan maksimal, agar bisa digunakan pada malam hari.
Hingga kini, pengelola WWF juga telah bekerja sama dengan pihak asuransi terkait proteksi pengunjung yang bermain di wahana.
“Kita sudah terapkan SOP dan sudah di cover oleh asuransi juga. Setelah Grand Opening akan kita lakukan pendataan pengunjung. WWF ini Satu satunya wahana air di Kawasan Danau Toba yang dikelola oleh masyarakat,” pungkas Harianto.
Salah seorang pengunjung, Rasiman Sinaga (38), mengaku senang dengan adanya wahana ini. Dengan harga tiket yang terjangkau dan kenyamanan bermain bagi anak-anak, menjadi daya tarik tersendiri bagi dia dan keluarganya.
“Wahananya bagus, anak anak senang bisa bermain sepuasnya dan harganya terjangkau. Saya sangat merekomendasikan tempat ini sebagai salah satu wahana yang harus dikunjungi dan dinikmati,” kata Rasiman. (snc)
Editor: Hermanto Sipayung