SimadaNews.com-Gubernur Sumatera Utara diwakili Wakil Gubernur H. Musa Rajekshah bersama Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM membuka resmi pos simpul koordinasi dalam rangka festival kopi dan kuliner nusantara (halal food) Kota Tebing Tinggi, Sabtu (8/12) bertepat di Lapangan Sri Mersing Tebing Tinggi.
Mengawali sambutannya, Wakil Gubernur Sumut mengatakan ingin mewujudkan Kota Tebing Tinggi menjadi kota jasa dan perdagangan dan bila ingin meningkatkan perekonomian masyarakat, maka harus banyak mendatangkan kunjungan masyarakat dari luar dengan cara memperbanyak event.
Dia berharap semakin banyaknya kegiatan, bukan hanya secara ekonomi, tapi dampak promosi daerah kedepan semakin baik.
Tahun depan akan ada event otomotif rally yang mendatangi Sumatera Utara yaitu kejuaraan asia pasifik dan akan diadakan di Kota Tebing Tinggi sebagai tuan rumah.
“Dan target kita di tahun 2020 harus lebih banyak lagi event-evet internasional dan bahkan kejuaraan-kejuaraan dunia di cabang-cabang olahraga, karena tanpa kita sadari dengan adanya event akan terpromosikan kota/daerah kita tidak hanya di Indonesia saja, bahkan sampai keluar negeri, karena selama ini orang taunya Sumatera Utara itu hanya Kota Medan saja,” katanya.
Dia melanjutkan, bahwa Kopi yang ada di indonesia selama ini di export keluar oleh perusahaan asing dan diberi merek oleh mereka dan dikembalikan lagi ke indonesia serta juga di export ke negara lain.
“Kalaulah ini bisa dikelola dengan baik bukan oleh perusahaan asing yang mengexport itu, tapi kita sendiri sebagai pengexportnya,” ujar Musa.
Walikota Tebing Tinggi, Umar Zunaidi, menyampaikan bahwa festival kopi dan kuliner nusantara (halal food) merupakan yang pertama kali di Tebing Tinggi untuk Tahun 2018 dan event ini akan di jadikan terus-menerus.
“Krena kami ingin menjadikan visi sebagai kota jasa dan perdagangan memang benar sebuah program salah satunya melalui kegiatan ini,” katanya.
Selanjutnya mengenai kuliner, walikota mengatakan pernah melakukan diskusi dengan para turis Arab dan sekitarnya terutama Malaysia, kenapa tidak berkunjung ke Sumatera Utara yang sedemikian dekat dan mereka menyatakan susah mencari makanan halal di Sumut.
“Beliau menyatakan kelemahan dari restoran kita belum mencantumkan halal pood didalam promosinya, oleh karena itu kuliner halal pood ini akan menjadi bahagian dan menggerakkan dan menggairahkan para pengusaha restoran agar mencantumkan nama restorannya dan juga halal pood sertifikatnya,” pungkasnya. (hot/snc)