SimadaNews.com-Menurunnya tingkat kepercayaan bahwa adanya pemilu kepala daerah tidak membawa perubahan, adalah salah satu penyebab lahirnya kaum golongan putih (golput).
Hal itu diungkapkan Ketua Pemenangan Djarot-Sihar dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muzakir Rida kepada koran RGRNews (Group SimadaNews), dalam wawancara melalui Whatsapp, Sabtu (31/03/2018).
“Pilkada tidak menghasilkan sebuah pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Pemerintahan terus menerus hanya menghasilkan sebuah sistem yang korup. Pilkada juga tidak menghasilkan program pembangunan, yang dalam kacamata masyarakat pemilih, tidak dirasakan efeknya secara langsung oleh masyarakat. Kehidupan mereka tidak berubah,” kata Muzakir Rida.
Disebutkannya, wakil rakyat hanya menjadi elite yang seakan lupa dengan para pemilihnya. Padahal ini bisa saja dikarenakan oleh terbatasnya alokasi anggaran yang dibawa oleh wakil rakyat terhadap konstituennya. Atau malah seperti kasus yang berkembang saat ini, bantuan sosial buat masyarakat dikorupsi secara berjamaah.
“Paslon juga tidak mampu membangun sebuah tawaran program yang rasional, masuk akal dan mampu dikerjakan. Yang kemudian menjadi menumbuhkan minat dan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama mewujudkannya,” katanya.
Untuk menutupi kelemahan, menurut Muzakir Rida, paslon memainkan politik identitas, yang putih milih putih.. yang coklat milih coklat.. masyarakat jadi berkotak-kotak.. berpecah-pecah oleh identitas mereka.
“Paslon akhirnya memilih jalan blusukan.. menyalami pemilihnya dan selfie-selfie.. lalu melancarkan kampanye politik identitas yang menggiring masyarakat menjadi fanatik. Terkotak-kotak. Padahal tanggung jawab pemimpin itu adalah membangun bangsa ini. Yang berbeda-beda agama dan sukunya,” ungkapnya. (mas/snc)