SimadaNews.com-Perayaan Natal Nasional Gerakan Mahasisswa Kristen Indonesia (GMKI) dirangkai dengan Sarasehan Nasional Mahasiswa dan Masyarakat Desa di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, Kamis-Sabtu (18-21/1).
Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI, Sahat Martin Philip Sinurat mengatakan, natal nasional dan serasehan dilaksanakan sesuai dengan konteks persoalan yang saat ini sedang dihadapi masyarakat.
“Tahun lalu GMKI mengadakan Natal Nasional di Samarinda, sebulan pasca terjadinya bom di Gereja Oikoumene yang menelan korban jiwa. Kami saat itu mengajak Dubes Palestina untuk berkunjung ke gereja tempat terjadinya peristiwa bom. Di sana Dubes Palestina memberikan pesan perdamaian agar bangsa Indonesia tidak terpecahbelah dan menjaga keharmonisan berdasarkan Pancasila,” kata Sahat.
Dia melanjutkan, tahun ini Natal Nasional GMKI dilaksanakan di Pulau Sumba. Alasannya, saat ini pemerintah sedang fokus membangun masyarakat desa. Selain itu, masih ada sekelompok pihak yang ingin memecah bangsa.
”Maka kami mengajak masyarakat untuk belajar dari masyarakat desa tentang bagaimana kehidupan yang harmonis, damai, dan bergotongroyong,” sebut Sahat.
Sahat menuturkan, kegiatan natal akan diikuti 1.000 orang peserta dan memilih thema “Berdamailah dengan Semua Ciptaan”. Dan secara khusus, Dubes Palestina yang baru, akan hadir untuk memberikan pesan perdamaian di depan para undangan yang berasal dari berbagai lembaga.
Sahat berharap, melalui Natal Nasional ini, GMKI ingin memberikan pesan bahwa sebagai satu bangsa Indonesia harus dapat berdamai satu sama lain. Menjaga persatuan dan tidak terprovokasi dengan informasi hoaks dan isu SARA.
Dia menambahkan, dalam acara Sarasehan Nasional Mahasiswa dan Masyarakat Desa, akan dihadiri Menteri Desa PDTT Eko Putra Sandjojo, Ketua Satgas Dana Desa Bibit Samad Riyanto, Putri Pariwisata 2016 Lois Merry Tangel, dan beberapa pembicara lainnya. (rel/mas/sn)