SimadaNews.com-Pengurus Anak Cabang Ikatan Pemuda Karya (PAC-IPK) Girang Sipangan Bolon (Girsip), menggelar Festival Musik Akustik di Parapat.
Dua puluh peserta yang terdaftar telah berkompetisi hingga tinggal 4 grup di babak grand final yang bertarung pada malam puncak Grand Final, Sabtu (23/2) malam, di Open Stage Parapat.
Camat Girsang Sipangan Bolon, Boas Manik dalam sambutannya menyambut baik kegiatan itu.
“Saya sangat mengapresiasi terlaksananya kegiatan ini, terlebih melihat antusias warga yang ramai menghadiri acara ini. Semoga seluruh rangkaian acara berjalan dengan lancar hingga selesai,” kata Boas.
Ketua PAC-IPK Girsang Sipangan Bolon, Marhusa Sihombing dalam sambutannya, mengatakan Festival Akustik bertujuan untuk memajukan wisata Parapat yang hampir mati beberapa bulan terakhir.
“Kita ingin Parapat lebih baik lagi pariwisatanya dan kembali memikat wisatawan untuk berkunjung ke Parapat. Terkait event ini, kenapa kita pilih event festival musik akustik, sebab Parapat ini merupakan gudangnya seniman. Kita ingin menggugah anak muda yang memiliki minat musik agar lebih membekali diri. Ini juga cara kita meregenerasi seniman di Parapat agar tetap tumbuh mengikuti jejak senior seniornya yang telah berhasil,” ujar Marhusa.
Dihibur grub band yang sedang naik daun Panggoaran Band dengan judul lagu “Sayur Kol” semakin menambah semarak acara ini. Grand Final Festival Acustik berjalan dengan lancar dan penuh antusias dari warga Parapat sekitarnya, bahkan banyak tamu tamu yang sedang liburan di Parapat turut hadir meramaikannya.
Kegiatan ini juga di dukung oleh Caleg DPRD Provinsi Sumut, Frengki Partogi Sirait dan Caleg DPRD Simalungun, Ir Rospita Sitorus, keduanya merupakan politisi PDIP.
Kedua Caleg tersebut menerima ulos penghargaan dari IPK atas partisipasinya mendukung mengembangan pariwisata Parapat.
Saat pengumuman juara berlangsung, ketiga juri Bando Simbolon, Open Gurning dan Roganda Sinaga mengaku sempat kesulitan memutuskan siapa yang menjadi juara. Selisih nilai masing masing peserta hanya sedikit, namun sebagai bentuk profesionalisme, akhirnya dewan juri membacakan keputusannya yang sifatnya tidak bisa diganggu gugat.
Adapun juara pada pestival itu, jaura satu group Jaka Jenik, juara dua Opera Singa, Juara tiga Noid Acoustik dan Juara empat Anggarajim Voice.
Selain mendapatkan uang pembinaan dan piala, khusus untuk juara satu akan difasilitasi untuk rekaman di Eori Studio milik Open Gurning.
“Juara I akan rekaman di Studio milik Open Gurning, semoga menjadi berjalan dengan lancar,” ujar Bando di akhir acara. (ana/snc)