catatan | ingot simangunsong
SELASA, 11 Mei 2021. Bupati Kabupaten Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) mengundang sejumlah wartawan media cetak, elektronik dan media online ke rumah pribadinya di Jalan Surung Dayung, Nagori Rambung Merah, Kecamatan Siantar, dalam kemasan acara silaturahmi.
Seusai Pilkada dan setelah dilantik, ini kali pertama, RHS temu tatap muka dengan wartawan.
Dengan guyonannya, RHS menyampaikan, bahwa dirinya, sudah resmi menjadi Ompung (kakek), karena sudah punya cucu dari putri sulungnya.
“Kalau sudah jadi Ompung, jantung pun sudah tidak kuat lagi. Makanya, saya minta saudara-saudara wartawan jangan ekspos berita-berita keras, jantung ompung-ompung ini sudah tidak kuat membacanya,” kata RHS dengan nada bercanda.
Dengan guyonan itu, RHS ingin menyampaikan, agar para wartawan dapat lebih memahami kepribadiannya serta kondisi keuangan Pemkab Simalungun yang minus.
Diungkapkan RHS, dalam masa pandemi Covid-19, hampir tidak ada orang yang tidak mengatakan, bahwa situasi kehidupan saat ini, sangat susah.
“Tetapi, kita kan tidak mungkin terus berada dalam kesusahan. Kita harus melakukan sesuatu, agar tetap hidup. Demikian juga dengan Kabupaten Simalungun, kita harus berbuat, harus melakukan sesuatu. Kalau bukan kita, siapa lagi yang merubah Kabupaten Simalungun lebih maju, lebih baik dan rakyatnya sejahtera,” kata RHS yang didampingi Kepala Dinas Kominfokom, Wasin Sinaga, Maruli dan Erwin Simanjuntak.
INOVASI KAWASAN INDUSTRI SIMALUNGUN
Ada cara yang disampaikan RHS, agar Kabupaten Simalungun bangkit, ya itu, dengan melakukan berbagai inovasi terhadap sumber daya alam yang ada. Serta memberdaya-gunakan sumber daya manusia yang ada.
Salah satu yang dipromosikan RHS pada acara silaturahmi tersebut, adalah inovasi pembangunan Kawasan Industri Simalungun (KIS) di atas lahan 200 hektar di Kecamatan Tapian Dolok.
KIS, bagi RHS, adalah mimpi besar, yang diplotnya kelak akan memberikan kontribusi cukup besar bagi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Simalungun, dan tersalurnya 11.000 tenaga kerja.
“Jika inovasi KIS ini berjalan dengan baik, PAD yang didapat mencapai Rp600 miliar per tahun,” kata RHS.
Itu masih berkaitan dengan PAD, belum lagi betumbuhnya usaha kecil menengah di kawasan tersebut.
DUDUK BERSAMA DENGAN DPRD SIMALUNGUN
RHS mengungkapkan, ada yang perlu dilakukan antara Pemkab dan DPRD Simalungun terkait dengan lahan 200 hektar yang hendak dijadikan Kawasan Industri Simalungun (KIS) tersebut.
“Kita akan duduk bersama membicarakan rencana perubahan status lahan itu, karena sesuai tata ruang wilayah, kawasan tersebut bukan untuk industri. Itu yang akan kita bahas, percepatan perubahan peruntukan pada tata ruang wilayah,” kata RHS.
Menurutnya, jika perubahan itu sudah disepakati, pembangunan kawasan sesuai maket yang dipertunjukkan RHS kepada rekan wartawan dalam bentuk animasi visual, dapat terselesaikan pada masa kerja 2 tahun.
Siapa pengusaha atau investor yang dibawa ke KIS? RHS akan menawarkan lebih utama kepada putra-putri Simalungun yang sudah sukses di perantauan.
“Kita akan tawarkan kepada putra-putri Simalungun yang sukes di perantauan untuk investasi di KIS. Kita utamakan. Jika tidak ada, kemudian dibuka kesempatan kepada investor lainnya,” kata RHS.
Sebagai daya tarik, kata RHS, Pemkab Simalungun akan membentangkan karpet merah kemudahan berinvestasi selebar-lebarnya.
11.000 TENAGA KERJA DAN BALAI LATIHAN KERJA
Di kawasan itu nanti, kata RHS, setidaknya akan dibutuhkan 11.000 tenaga kerja, dan yang menjadi skala prioritas adalah putra-putri Simalungun.
“11.000 tenaga yang dibutuhkan di KIS, tentu kita persiapkan ya putra-putri Simalungun,” kata RHS.
Bagaimana persiapan untuk itu? RHS menyampaikan, untuk mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhan, akan dipersiapkan melalui Balai Latihan Kerja (BLK).
“Kita akan akifkan BLK untuk mempersiapkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang berinvestasi di KIS,” katanya.
@pencatat, wakil pemimpin redaksi simadanews.com