SimadaNews.com-Merebaknya pemberitaan angka kematian ternak babi yang terkena virus Hog Cholera, membuat Dinas Ketahanan Pangan Peternakan dan Perikanan Simalungun, langsung siaga melakukan antisipasi dengan mensosialisasikan cara penanggulangan virus itu.
Sosialisasi kali ini digelar di Ruang Rapat Kantor Camat Purba, Rabu 27 Noveber 2019, langsung dipimpin Kadis Ketahanan Pangan Peternakan dan Perikanan Simalungun Pardomuan Sijabat, perwakilan PT Algarindo, Camat Haranggaol, masyarakat peternak babi wilayah Kecamatan Haranggaol Horison, Purba dan Kecamatan Dolok Pardamean.
Resna Siboro dan Prabowo Romindo, dokter hewan yang dihadirkan sebagai narasumber, menjelaskan, gejala ternak babi yang terjangkit Hog Cholera memiliki tanda-tanda, mengalami demam tinggi 40•c -42•c, hilangnya napsu makan dan mengalami kelumpuhan.
Kemudian, ternak babi mengalami kejang-kejang, diare, ada bintik bintik merah di sekitar tubuh, sulit bernapas dan kematian secara tib-tiba.
Keduanya menuturkan, penularan Hog Cholera terhadap ternak babi yang lain akan terjadi melalui pakan, air minum, serangga, hama, sanistasi yang buruk dan adanya pemasukan ternak babi dari daerah lain, serta memberikan sisa sisa makanan yang mengandung daging babi yang telah tercemar virus.
Sementara untuk pengobatan terhadap babi yang sudah terkena virus Hog Cholera, Resna Siboro mengakui belum ada obatnya.
“Kalaupun ada yang memberikan Vitamin- Antibiotik, itu hanyalah untuk mengobati penyakit skunder,” akunya.
Resna mengungkapkan, bahwasanya Virus Hog Cholera yang ada pada babi tidak akan menular terhadap manusia saat dikomsumsi.
Meskipun demikian, lanjut Resna, masyarakat sebagai peternak babi supaya melakukan pencegahan datangnya virus terhadap babi dengan penyemprotan Desinfaktan ke setiap kandang.
Pardomuan Sijabat, saat diwawancarai reporter SimadaNews.com, mengatakan jauh hari sebelumnya telah memerintahkan kepala bidang, stap baik itu ditingkat kecamatan maupun kelurahan untuk segera mungkin mensosialisasikan kepada para peternak, bagaimana tehnik pencegahan penularan Hog Cholera.
“Kita intens berkomunikasi dengan balai PT. Liner Medan, untuk melakukan surpelen membawa sample darah ternak babi yang ada dari beberapa tempat ternak babi ke laboratorium pemeriksaan, sementara untuk saat itu sample yang dibawa masih negatif,” ucapnya.
Meskipun demikian, tambah Pardomuan, pihaknya melakukan penyemprotan Disenfektan terhadap kandang-kandang ternak utamanya di kecamatan yang potensi ternaknya cukup banyak, diantaranya Kecamatan Raya, Dolok Silau dan Kecamatan Panei. (snc)
Laporan: Robin Silaban
Editor: Hermanto Sipayung