Pajang Spanduk Raksasa dan Ritual Pittor Bilang, Ini Pernyataan Sikap Gerakan Kebangkitan Simalungun Bersatu

SimadaNews.com-Aksi massa Gerakan Kebangkitan Simalungun Bersatu (GKSB), Kamis (19/4) diwarnai dengan pemajangan spandung raksasa dengan panjang 50 meter. Selain itu, juga digelar ritual jujur bilang pittor bilang di halaman Kantor DPRD Pematangsiantar.

Isi spanduk berwana putih itu yakni:

1. Meminta DPRD Kota Pematangsiantar , ”Gerakan Kebangkitan Simalungun Bersatu, meminta DPRD Kota Pematangsiantar Siantar segera memakzulkan Walikota Sang Pinista Suku Simalungun.

2. Makzulkan Hefriansyah Pemicu SARA di Kota Pematangsiantar.

Selain memasang spanduk raksasa itu, massa juga menggelar ritual adat jujur bilang pittor bilang, ritual sebagai bentuk kekecewaan terhadap sikap Pemko Siantar yang dipimpin Walikota Hefriansyah yang dinilai sudah melecehkan dan menghina suku Simalungun.

Berikut pernyataan sikap GKSB yang dituangkan dalam selebaran yang dibagikan kepada awak media, peserta aksi dan masyarakat yang memadati halaman kantor DPRD.

PADA HARI INI, KAMIS TANGGAL DELAPAN BELAS APRIL TAHUN 2018. KAMI DARI GERAKAN KEBANGKITAN SIMALUNGUN BERSATU YANG BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA SELURUH SUKU SIMALUNGUN DENGAN INI DATANG KEPADA BAPAK-BAPAK DAN IBU KETUA ,WAKIL KETUA DAN SELURUH ANGGOTA DPRD KOTA SIANTAR UNTUK MENYATAKAN SIKAP DAN PERMOHONAN SEBAGAI BERIKUT:

1. BAHWA SEJAK BUMI DICIPTAKAN,TUHAN TELAH MENCIPTAKAN SUKU SIMALUNGUN SEBAGAI PEMILIK LELUHUR TANAH DAN BUDAYA KOTA PEMATANG SIANTAR, SAMA SEPERTI SUKU SUKU LAINYA DI REPUBLIK INDONESIA SEPERTI SUKU KARO DI KAB KARO,SUKU BATAK TOBA DI TAPANULI UTARA,TOBASA DAN HUMBAHAS,SUKU SUNDA DI JAWA BARAT,SUKU PAK PAK DI DAIRI,SUKU MINANG DI SUMATRA BARAT,SUKU BUGIS DI MAKKASAR DAN BANYAK LAINYA.
2. KOTA PEMATANG SIANTAR TELAH DITETAPKAN SEBAGAI KOTA NO DUA SEBAGAI KOTA YANG PALING TOLERAN, HAL INI MEMBUKTIKAN TINGGINYA RASA TOLERANSI SUKU SIMALUNGUN TERHADSAP SUKU APAPUN YANG ADA DI KOTA PEMATANG SIANTAR
3. WALAUPUN SUKU SIMALUNGUN ADALAH PEMILIK TANAH LELUHUR DAN BUDAYA KOTA PEMATANG SIANTAR, NAMUN PEMERINTAHAN KOTA PEMATANG SIANTAR KERAP MELAKUKAN PENEKANAN, DISKRIMINASI DAN PELECEHAN KEPADA SUKU SIMALUNGUN YANG HAL INI SECARA KASAT MATA DAPAT DIBUKTIKAN ATARA LAIN:
   • PERMOHONAN PEMBANGUNAN TUGU SANGNAUALUH DAMANIK SUDAH HAMPIR SEPULUH TAHUN TIDAK JADI,TETAPI PEMBANGUNAN TUGU BECAK YANG DIBAWA DARI PENJAJAH DALAM WAKTU SANGAT SINGKAT LANGSUNG DIBANGUN DITEMPATKAN DI PUSAT KOTA PADA POSISI STRATEGIS.
   • MINIMALNYA PERSENTASE SUKU SIMALUNGUN YANG DIBERIKAN JABATAN PADA BIROKRASI KOTA PEMATANGSIANTAR,SEPERTI KEPALA DINAS,KEPALA BAGIAN,KEPALA BADAN,CAMAT,LURAH SAMPAI KEPADA KEPALA SEKOLAH SMP DAN SD.
   • ENAM ORANG DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PDAM DAN PDPHJ TIDAK ADA SEORANGPUN DARI PUTRA SIMALUNGUN TETAPI JUSTRU DI DATANGKAN DARI LUAR KOTA PEMATANG SIANTAR.
   • UNTUK RSUD DR.DJASAMEN SARAGIH YANG JELAS DARI SUKU SIMALUNGUN,DIRUT NYA SAJA TIDAK DIBERIKAN KEPADA PUTRA SIMALUNGUN.
   • UNTUK PERAYAAN ULANG TAHUN TANAH LELUHURNYA SENDIRI DI KOTA PEMATANG SIANTAR,SEBAGAI KETUA PANITIA NYA SAJA TIDAK DIBERIKAN KEPADA LEMBAGA SIMALUNGUN.
   • PADA SAAT KEDATANGAN PRESIDEN RI KE KOTA PEMATANGSIANTAR,ATCARA OKUMENE,ATCARA PEMBUKAAN MTQ YANG DITAMPILKAN UTAMA BUKAN ADAT DAN BUKAN BUDAYA SIMALUNGUN.
   • SETELAH WALI KOTA,WAKIL KOTA,KETUA DPRD,KETUA KPUD,DIREKSI BUMD TIDAK ADA PUTRA SIMALUNGUN,PADA KESEMPATAN PENGANGKATAN SEKDA PUN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR MENGANGKAT YANG BUKAN SIMALUNGUN DAN MENDATANGKAN DARI LUAR KOTA PEMATANG SIANTAR.
4. BAHWA SAAT INI,KEMBALI MEMERINTAH KOTA PEMATANGSIANTAR TELAH MENYATAKAN KOTA PEMATANG SIANTAR SEBAGAI KOTA PUSAKA DAN DIWUJUDKAN DALAM GAMBAR ADA RUMAH ADAT SUKU SIMALUNGUN YANG KECIL “ UTTE JUNGGA “YANG IDENTIK DENGAN YANG TELAH DITEBARKAN DI RUMAH BOLON PURBA DENGAN DIKELILINGI TUJUH ADAT DAN BUDAYA SUKU BLAIN DAN TIDAK ADA ADAT DAN BUDAYA SIMALUNGUN YANG MENURUT KAMI HAL INI DAPAT DIARTIKAN.
   • DAPAT DIARTIKAN BAHWA SUKU SIMALUNGUN SEBAGAI PEMILIK TANAH LELUHUR DAN BUDAYA KOTA PEMATANG SIANTAR TELAH DIANGGAP PUSAKA DAN TUNGGAL SEJARAH SAJA
   • DAPAT DIARTIKAN BAHWA SUKU SIMALUNGUN SUDAH PENUH DAN TIDAK ADA LAGI SEHINGGA DALAM GAMBAR TERSEBUT HANYA  MENAMPILKAN RUMAH ADAT YG SUDAH TERBAKAR.
   • DAPAT DIARTIKAN BAHWA BENAR SUKU SIMALUNGUN SUDAH PUNAH DAN TINGGAL PUSAKA YANG ADA HANYA BERKAS RUMAH ADAT YANG SUDAH TERBAKAR.ALAT MUSIK DAN PAKAIAN ADAT SIMALUNGUN SUDAH TIDAK ADA LAGI.
   • DAPAT DIARTIKAN BAHWA BENAR SUKU SIMALUNGUN SUDAH PUNAH DAN TINGGAL PUSAKA SEHINGGA RUMAH ADATNYA SAAT INI DI KUASAI OLEH TUJUH ADAT DAN BUDAYA LAIN.
   • DAPAT DIARTIKAN BAHWA ADAT DAN BUDAYA SUKU LAIN TELAH MENGOSONGKAN DAN MENGGUSUR SADAT DAN BUDAYA SUKU SIMALUNGUN,SEHINGGA YANG TERLIHAT HANYALAH RUMAH ADATNYA YANG KOSONG DI KELILINGI TUJUH BUDAYA DAN ADAT DAERAH LAIN.
5. BAHWA JIKA TIDAK ADA NIAT UNTUK MENJADIKAN SUKU SIMALUNGUN SEBAGAI PUSAKA,PEMERINTAH KOTA PEMATANG SIANTAR DAPAT MENAMPILKAN RUMAH ADAT SIAMALUNGUN YANG BESAR,TEPAT BERAPA DI PUSAT KOTA PEMATANG SIANTAR YAKNI BANGUNAN MUSEUM MUSEUM SIMALUNGUN.
6. BAHWA TIDAK BENAR SUKU SIMALUNGUN TINGGAL PUSAKA DAN EKSISTENSI SIMALUNGUN MASIH SANGAT DIAAKUI NEGARA REPUPLIK INDONESIA,KARENA SAAT INI SUKU SIMALUNGUN ADA JENDRAL TNI DAN POLRI,ADA DIREKSI DI BUMN,ADA KEPALA DAERAH DAN PERNAH JADI MENTRI KABINET.
7. BAHWA AKIBAT KEBIJAKAN WALIKOTA PEMATANG SIANTAR SEBAGAI MANA KAMI SEBUTKAN DIATAS TELAH MENGAKIBATKAN KEMARAHAN LUAR BIASA DAN GEJOLAK BETHIN DALAM DIRI SUKU SIMALUNGUN KARENA MENGANGGAP WALIKOTA PEMATANG SIANTAR TELAH MENISTA,MENGHINA DAN MELECEHKAN BUDAYA SIMALUNGUN.
8. BAHWA AKIBAT KEBIJAKAN WALIKOTA PEMATANG SIANTAR SAAT INI TELAH MENGAKIBATKAN ADANYA KERESAHAN YANG BESAR KHUSUSNYA DI KOMUNITAS SUKU SIMALUNGUN.
9. BAHWA AKIBAT KEBIJAKAN WALIKOTA PEMATANG SIANTAR TERSEBUT SANGAT BERPOTENSI MENIMBULKAN PERHATIAN DAN GEJOLAK SARA DI KOTA PEMATANG SIANTAR.
10. BAHWA SESUAI DENGAN PAKTA TERSEBUT DIATAS WALIKOTA PEMATANG SIANTAR TELAH MELAKUKAN PELANGGARAN TERHADAP UU NO 40 TAHUN 2008 TENTANG DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS.

 BERDASARKAN HAL TERSEBUT DIATAS DENGAN INI KAMI MEMINTA KEPADA KETUA , WAKIL KETUA DPRD KOTA PEMATANG SIANTAR

1.BERSIDANG MENETAPKAN BAHWA WALIKOTA PEMATANG SIANTAR TELAH MEMBUAT KEBIJAKAN YANG MENGABAIKAN GEJOLAK SARA DI KOTA PEMATANG SIANTAR.

2.BERSIDANG UNTUK MENETAPKAN WALIKOTA PEMATANG SIANTAR TELAH MELANGGAR SUMPAH JABATAN DAN MEMBERHENTIKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PER UNDANG UNDANGAN YANG BERLAKU.

 #GERAKAN KEBANGKITAN SIMALUNGUN BERSATU#