SimadaNews.com-Tidak terima dengan pelayanan paramedis di Rumah Sakit Adam Malik Medan, Lia Sianturi Caem sesuai dengan nama akun facebook, memposting unek-uneknya di media sosial facebook.
Lia tampaknya benar-benar kecewa, karena pamannya meninggal di rumah sakit itu karena tidak mendapat perawatan medis yang sewajarnya.
Postingan pertama Lia diunggah, Minggu (21/1) sekira pukul 22.00 WIB. Lia mengunggah beberapa foto dan vidio yang menggambarkan suasana saat pamannya dalam kondisi kristis di rumah sakit milik Pemprov Sumut itu.
”Malam ini saya langsung menyaksikan kinerja mereka. Awalnya saya tidak pernah percaya mendengar cerita di luar sana akan pelayanan tim medis yang sangat tidak profesional. Tapi malam ini, saya mengalaminya langsung. Paman saya malam ini meninggal dunia karena tidak mendapat perawatan medis yang sewajarnya. Pasien dirujuk pagi tdi dengan keadaan sekarat tidak sadarkan diri ke RS.A…M. Akan tetapi sampai malam ini, pasien mati konyol hanya karena tidak adanya ruang ICU yang kosong. ketika saya dan keluarga meminta untuk pindah ke rs.lain pihak rumah sakit(dokter yang menangani pasien) menakut2i dengan lelucon bahwasanya pasien tidak akan diterima di rs.mana pun,dengan alasan mereka yang akan melobby rumah2 sakit untuk tidak menerima pasien,” tulis Lia di akun facebooknya.
Postingan Lia tersebut langsung viral. Sekitar 17 jam kemudian, Senin (22/1) sekitar postingan tersebut telah dibagikan 4.100 kali. Dan ada 400-an komentar.
Rata-rata mereka yang berkomentar ikut curhat tentang pengalaman mereka di RS tersebut. Intinya, pelayanan di RS tersebut sangat mengecewakan.
Beberapa jam kemudian, Lia kembali membuat postingan, tepatnya sekitar pukul 23.26 WIB. Ia juga menyertakan 2 foto dan 3 video.
”Sampai paman saya meninggal dunia dengan konyol hanya karena rs.membiarkan pasien yang sekarat tanpa adanya penanganan yg serius. Slamat jalan bapa uda ku. Semoga tenang disisi Tuhan yang maha Esa. Tapi kejadian malam ini membukakan mata ku akan kejamnya dunia medis yang selama ini tersembunyi. Tapi kami Tidak akan tinggal diam,kami akan berjuang, agar tidak adalagi korban yang mengalami hal seperti ini,” tulis Lia lagi.
Sedangkan Direktur Utama RS Adaman Malik, dr Bambang yang dihubungi Senin (21/1) mengaku sedang menunaikan ibadah Umroh. Ia mengarahkan wartawab supaya menghubungi Direktur Medik dan Perawatan dr Mardiyanto.
Melalui pesan whatshap, dr Bambang menyampaikan laporan sementara yang ia terima. pasien yang dimaksud saat tiba di RS, sudah dalam kondisi MBO (mati batang otak).
Sedangkan dr Mardiyanto yang dihubungi melalui telepon mengaku pihaknya masih mengumpulkan riwayat meninggalnya pasien.
“Kita masih melakukan pemeriksaan rinci, dan akan kita buat kronologinya,” kata dr Mardiyanto. (mas/snc)
sumber:newscorner