Senada dengan Helfy, Inspektur Jenderal Kementan, Justan Ridwan mengingatkan pihak-pihak yang bermitra untuk menjaga etika dalam menjalankan wajib tanamnya.
Faktor resiko yang diakibatkan gagal panen, gagal tanam, gagal pasar, bahkan gagal koordinasi perlu dijadikan pertimbangan dalam penyusunan aturan.
“Orientasi ke output yaitu tanamnya, jangan mempersulit,” tegasnya.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan, Muh. Ismail Wahab menyatakan optimis program wajib tanam akan berjalan baik. Prinsipnya yakni tidak akan mempersulit importir karena semangatnya kita semua ingin program ini berhasil.
“Selama komunikasi lancar, wajib tanam ini tidak ada yang terasa berat,” ungkapnya.
Pada akhir pertemuan disepakati pemerintah pusat bersama dinas, petani dan importir akan terus bersinergi untuk mendukung swasembada bawang putih tahun 2021 yang diawali dari pencapaian target mandiri benih dalam negeri tahun 2019. (rel/snc)