Sedangkan pada kesempatan itu, Anggota KPU Sumut Benget Silitonga menerangkan, cara memilih yang cerdas antara lain pertama pastikan nama tercantum dalam pemilih tetap, hindari menerima informasi kampanye hitam, waspada gerakan politik uang.
Benget meminta, agar jangan memilih dorongan faktor keluarga atau isu SARA dan datang ke TPS tepat waktu, mencoblos dengan benar dan mencelupkan jari dalam tinta.
Pdt. Saut Sirait, pembicara lain mengatakan dalam pemilih cerdas untuk pemula harus mengetahui visi-misi pasangan calon, menggali idealisme, re-check semua informasi calon pasangan, cari info rekam jejak pasangan, serta mencari sumber berita yang netral.
Dia menyebutkan, pemilu atau pilkada belum tentu menjanjikan dan memberi kepastian melahirkan pemimpin yang baik. Terapi mengabaikan pemilu atau pilkada, adalah kebodohan.
”Oleh karena itu kaum intelektual, kaum terpelajar pemilih pemula harus datang berpartisipasi memberikan hak suaranya,” tegas Pdt Saut. (ali/snc)