SimadaNews.com-Tak sia-sia penantian hati seorang nenek berusia 60 tahun di Lombok, ia rela menunggu sang mantan tercinta menjadi Duda agar bisa menikah dengannya. Kisah romantis yang benar-benar terjadi di negeri kita sendiri Indonesia ini bukanlah cerita pepesan ikan kosong.
Memang cinta kedua insan anak manusia ini sudah tidak muda lagi, mereka bertemu kembali bukan karna perselingkuhan apalagi paksaan, dan selama masa penantian itu mereka saling menjaga kehidupan masing-masing tanpa mengganggu hubungan satu sama lain.
Mengutip dari instagram insidelombok, ada seorang followernya yang memberikan foto pernikahan kakek dan nenek tua, dijelaskan dalam caption foto itu kalau kedua pasangan pengantin baru itu resmi menikah di Desa Desa Suradadi, Kecamatan Terara, Pedaleman Keramat.
Dulunya mereka berdua semasih jaman muda memang benar sepasang kekasih yang menjalin cinta. Namun tidak diketahui apa penyebab sebenarnya hingga cinta mereka tiba-tiba putus di tengah jalan. Bisa jadi si cowok alias kakek mungkin dulunya dijodohkan dengan wanita lain hingga sang pacar pun mengalah, tapi ini juga masih tebak-tebakan saja.
Ceritanya, si cowok akhirnya menikah dengan wanita lain, sementara si cewek tidaklah seberuntung dirinya. Ia masih tetap mempertahankan cinta sucinya meskipun harus menunggu waktu lebih dari 30 tahun lamanya.
Ya si cewek dijamin masih tetap kinyis-kinyis perawan ting tong meski di usianya yang sudah genap 60 tahun, tak pernah ia sekalipun pacaran dengan pria lain apalagi sampai menikah.
Hingga akhirnya cinta bersemi kembali, takdir jua yang mempertemukan mereka. Istri dari kakek si mantan kekasihnya ini diketahui sudah meninggal dunia, ia pun menjadi duda dan cerita selanjutnya bisa kita tebak. Baik si kakek maupun nenek masih menyimpan rasa cinta yang sama, tak pernah berubah masih seperti waktu pertama kali berpacaran dulu.
Bibit-bibit cinta yang dulu hilang kini muncul kembali dan mereka pun akhirnya resmi menikah meski usia mereka kini sudah tak muda seperti dulu lagi. Namun itulah cinta, ia memang tak pernah lekang oleh waktu. (mas/snc)
