Simada News
Jumat, 23 Mei 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home Komunitas

Peningkatan Literasi Memerlukan Komitmen Kepala Daerah

Simadanews.com by Simadanews.com
30 Juni 2021 | 16:32 WIB
in Komunitas
Share on FacebookShare on Twitter

SimadaNews.com – Peningkatan literasi dan keberadaan perpustakaan di daerah memerlukan komitmen dari kepala daerah.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Hari Nur Cahya Murni, melalui keterangan tertulisnya, usai talkshow dukungan dan tantangan pemerintah daerah dalam pembangunan literasi masyarakat yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional di Jakarta, Rabu (30/6/2021).
“Komitmen kepala daerah diperlukan, karena enam bulan setelah mereka dilantik menjadi kepala daerah, mereka harus menetapkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD),” ujar Cahya.

Menurutnya, dalam penetapan RPJMD tersebut, kepala daerah diuji apakah memiliki komitmen dalam pembangunan literasi di daerahnya.

“Dalam RPJMD tersebut, akan terlihat apakah kepala daerah menempatkan perpustakaan sebagai instrumen dalam konteks mewujudkan cita-cita UUD 1945 atau tidak,” kata Cahya.

Seharusnya dalam RPJMD tersebut, perpustakaan harus menjadi program unggulan kepala daerah tersebut. Hal itu juga terikat dengan DPRD yang juga dipilih oleh rakyat.

Dia menambahkan, negara sudah memprioritaskan pembangunan literasi itu di dalam UUD 1945, UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Peraturan Pemerintah (PP) 48/2008 hingga putusan Mahkamah Konstitusi memang minimal menganggarkan 20 persen dari total belanja.

Bunyinya fungsi pendidikan, termasuk di dalamnya literasi dan perpustakaan.

“Jadi tidak hanya dianggarkan di dinas pendidikan, karena bunyi PP 48/2008 adalah fungsi pendidikan. Jadi bukan penyelenggara pendidikan, kalau penyelenggaraan pendiidkan mungkin hanya dianggarkan di dinas pendidikan. Tetapi PP 48/2008 mengatakan adalah fungsi pendidikan, setidaknya 20 persen dari total belanja,” ucap Cahya.

Dia menegaskan, semakin besar alokasi belanjanya, maka semakin besar pula kemungkinan literasi dan perpustakaan mendapatkan anggaran di daerah.

Kemendagri sendiri melakukan pembinaan dan pengawasan, apakah sebanyak 270 kepala daerah itu mengalokasikan anggaran untuk perpustakaan dan literasi.

“Kemendagri hanya mengawasi RPJMD di tingkat provinsi. Jadi 34 provinsi kami akan kawal. Ada sembilan provinsi yang kepala daerahnya baru dilantik. Sementara untuk tingkat kabupaten/kota, kami hanya memberikan surat edaran supaya mereka mencantumkan anggaran untuk literasi dan perpustakaan,” katanya.

Dia  menambahkan, dalam upaya peningkatan literasi, kesadaran masyarakat  juga diperlukan. (***)

SimadaNews.com – Peningkatan literasi dan keberadaan perpustakaan di daerah memerlukan komitmen dari kepala daerah.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Hari Nur Cahya Murni, melalui keterangan tertulisnya, usai talkshow dukungan dan tantangan pemerintah daerah dalam pembangunan literasi masyarakat yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional di Jakarta, Rabu (30/6/2021).
“Komitmen kepala daerah diperlukan, karena enam bulan setelah mereka dilantik menjadi kepala daerah, mereka harus menetapkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD),” ujar Cahya.

Menurutnya, dalam penetapan RPJMD tersebut, kepala daerah diuji apakah memiliki komitmen dalam pembangunan literasi di daerahnya.

“Dalam RPJMD tersebut, akan terlihat apakah kepala daerah menempatkan perpustakaan sebagai instrumen dalam konteks mewujudkan cita-cita UUD 1945 atau tidak,” kata Cahya.

Seharusnya dalam RPJMD tersebut, perpustakaan harus menjadi program unggulan kepala daerah tersebut. Hal itu juga terikat dengan DPRD yang juga dipilih oleh rakyat.

Dia menambahkan, negara sudah memprioritaskan pembangunan literasi itu di dalam UUD 1945, UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Peraturan Pemerintah (PP) 48/2008 hingga putusan Mahkamah Konstitusi memang minimal menganggarkan 20 persen dari total belanja.

Bunyinya fungsi pendidikan, termasuk di dalamnya literasi dan perpustakaan.

“Jadi tidak hanya dianggarkan di dinas pendidikan, karena bunyi PP 48/2008 adalah fungsi pendidikan. Jadi bukan penyelenggara pendidikan, kalau penyelenggaraan pendiidkan mungkin hanya dianggarkan di dinas pendidikan. Tetapi PP 48/2008 mengatakan adalah fungsi pendidikan, setidaknya 20 persen dari total belanja,” ucap Cahya.

Dia menegaskan, semakin besar alokasi belanjanya, maka semakin besar pula kemungkinan literasi dan perpustakaan mendapatkan anggaran di daerah.

Kemendagri sendiri melakukan pembinaan dan pengawasan, apakah sebanyak 270 kepala daerah itu mengalokasikan anggaran untuk perpustakaan dan literasi.

“Kemendagri hanya mengawasi RPJMD di tingkat provinsi. Jadi 34 provinsi kami akan kawal. Ada sembilan provinsi yang kepala daerahnya baru dilantik. Sementara untuk tingkat kabupaten/kota, kami hanya memberikan surat edaran supaya mereka mencantumkan anggaran untuk literasi dan perpustakaan,” katanya.

Dia  menambahkan, dalam upaya peningkatan literasi, kesadaran masyarakat  juga diperlukan. (***)

SimadaNews.com – Peningkatan literasi dan keberadaan perpustakaan di daerah memerlukan komitmen dari kepala daerah.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Hari Nur Cahya Murni, melalui keterangan tertulisnya, usai talkshow dukungan dan tantangan pemerintah daerah dalam pembangunan literasi masyarakat yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional di Jakarta, Rabu (30/6/2021).
“Komitmen kepala daerah diperlukan, karena enam bulan setelah mereka dilantik menjadi kepala daerah, mereka harus menetapkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD),” ujar Cahya.

Menurutnya, dalam penetapan RPJMD tersebut, kepala daerah diuji apakah memiliki komitmen dalam pembangunan literasi di daerahnya.

“Dalam RPJMD tersebut, akan terlihat apakah kepala daerah menempatkan perpustakaan sebagai instrumen dalam konteks mewujudkan cita-cita UUD 1945 atau tidak,” kata Cahya.

Seharusnya dalam RPJMD tersebut, perpustakaan harus menjadi program unggulan kepala daerah tersebut. Hal itu juga terikat dengan DPRD yang juga dipilih oleh rakyat.

Dia menambahkan, negara sudah memprioritaskan pembangunan literasi itu di dalam UUD 1945, UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Peraturan Pemerintah (PP) 48/2008 hingga putusan Mahkamah Konstitusi memang minimal menganggarkan 20 persen dari total belanja.

Bunyinya fungsi pendidikan, termasuk di dalamnya literasi dan perpustakaan.

“Jadi tidak hanya dianggarkan di dinas pendidikan, karena bunyi PP 48/2008 adalah fungsi pendidikan. Jadi bukan penyelenggara pendidikan, kalau penyelenggaraan pendiidkan mungkin hanya dianggarkan di dinas pendidikan. Tetapi PP 48/2008 mengatakan adalah fungsi pendidikan, setidaknya 20 persen dari total belanja,” ucap Cahya.

Dia menegaskan, semakin besar alokasi belanjanya, maka semakin besar pula kemungkinan literasi dan perpustakaan mendapatkan anggaran di daerah.

Kemendagri sendiri melakukan pembinaan dan pengawasan, apakah sebanyak 270 kepala daerah itu mengalokasikan anggaran untuk perpustakaan dan literasi.

“Kemendagri hanya mengawasi RPJMD di tingkat provinsi. Jadi 34 provinsi kami akan kawal. Ada sembilan provinsi yang kepala daerahnya baru dilantik. Sementara untuk tingkat kabupaten/kota, kami hanya memberikan surat edaran supaya mereka mencantumkan anggaran untuk literasi dan perpustakaan,” katanya.

Dia  menambahkan, dalam upaya peningkatan literasi, kesadaran masyarakat  juga diperlukan. (***)

SimadaNews.com – Peningkatan literasi dan keberadaan perpustakaan di daerah memerlukan komitmen dari kepala daerah.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Hari Nur Cahya Murni, melalui keterangan tertulisnya, usai talkshow dukungan dan tantangan pemerintah daerah dalam pembangunan literasi masyarakat yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional di Jakarta, Rabu (30/6/2021).
“Komitmen kepala daerah diperlukan, karena enam bulan setelah mereka dilantik menjadi kepala daerah, mereka harus menetapkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD),” ujar Cahya.

Menurutnya, dalam penetapan RPJMD tersebut, kepala daerah diuji apakah memiliki komitmen dalam pembangunan literasi di daerahnya.

“Dalam RPJMD tersebut, akan terlihat apakah kepala daerah menempatkan perpustakaan sebagai instrumen dalam konteks mewujudkan cita-cita UUD 1945 atau tidak,” kata Cahya.

Seharusnya dalam RPJMD tersebut, perpustakaan harus menjadi program unggulan kepala daerah tersebut. Hal itu juga terikat dengan DPRD yang juga dipilih oleh rakyat.

Dia menambahkan, negara sudah memprioritaskan pembangunan literasi itu di dalam UUD 1945, UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Peraturan Pemerintah (PP) 48/2008 hingga putusan Mahkamah Konstitusi memang minimal menganggarkan 20 persen dari total belanja.

Bunyinya fungsi pendidikan, termasuk di dalamnya literasi dan perpustakaan.

“Jadi tidak hanya dianggarkan di dinas pendidikan, karena bunyi PP 48/2008 adalah fungsi pendidikan. Jadi bukan penyelenggara pendidikan, kalau penyelenggaraan pendiidkan mungkin hanya dianggarkan di dinas pendidikan. Tetapi PP 48/2008 mengatakan adalah fungsi pendidikan, setidaknya 20 persen dari total belanja,” ucap Cahya.

Dia menegaskan, semakin besar alokasi belanjanya, maka semakin besar pula kemungkinan literasi dan perpustakaan mendapatkan anggaran di daerah.

Kemendagri sendiri melakukan pembinaan dan pengawasan, apakah sebanyak 270 kepala daerah itu mengalokasikan anggaran untuk perpustakaan dan literasi.

“Kemendagri hanya mengawasi RPJMD di tingkat provinsi. Jadi 34 provinsi kami akan kawal. Ada sembilan provinsi yang kepala daerahnya baru dilantik. Sementara untuk tingkat kabupaten/kota, kami hanya memberikan surat edaran supaya mereka mencantumkan anggaran untuk literasi dan perpustakaan,” katanya.

Dia  menambahkan, dalam upaya peningkatan literasi, kesadaran masyarakat  juga diperlukan. (***)

Tags: DaerahKomitmenLiterasi
Share220Tweet138Pin50

Berita Terkait

Jelang Kemerdekaan ke-79 RI, PBB Gelar Aksi Sosial

16/08/2024

SimadaNews.com- Organisasi Kemasyarakatan Batak Bersatu (PBB) melaksanakan Aksi sosial dengan membagikan sembako kepada Lansia dan kurang mampu melaksanakan aktifitas. Kegiatan...

Pengurus BBN FKPPI Sumut Dilantik “Setia NKRI dan Pancasila”

28/07/2024

SimadaNews.com - Ketua Pengurus Daerah II FKPPI Sumut, Khairuddin Syah Sitorus, SE yang di kenal dengan nama Haji Buyung melantik...

Mubes HIMAPSI 2024 di Jakarta: Harapan Baru Kepemimpinan dan Kemajuan Organisasi

31/05/2024

SimadaNews.com-Musyawarah Besar Himpunan dan Pemuda Simalungun (Mubes Himapsi) ke-14 resmi dibuka Ketua Umum Korps Senior Himapsi (KS Himapsi), Dr. Parlindungan...

Budaya dan Kreasi: Melihat Inspirasi Generasi Muda dalam Bazaar dan Pentas Seni Waisak

12/05/2024

SimadaNews.com-Wali Kota Pematangsiantar, dr. Susanti Dewayani SpA, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Junaedi Antonius Sitanggang, bersama dengan Ketua Dekranasda, H....

Walikota Pematangsiantar saat menghadiri seminar dan pelatihan kewirausahaan yang digelar PMKRI.

dr Susanti Hadiri Seminar dan Pelatihan Kewirausahaan yang Digelar PMKRI

05/05/2024

SimadaNews.com - Kewirausahaan menjadi salah satu jalan yang diambil oleh kalangan anak muda dewasa ini. Hal ini tidak dapat dipungkiri,...

Jelang Pesta HUT Ke-65, Jemaat GKPS Efrata Gelar Senam Bersama dan Donor Darah

03/05/2024

SimadaNews.com- Berbagai Kegiatan dilaksanakan menyemarakkan pesta Ulang Tahun Ke-65 Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Efrata Jalan SM Raja Pematangsiantar. Pada...

Berita Terbaru

News

Wesly Silalahi Ikuti Tanam Padi Serentak dan Salurkan Ribuan Kilogram Benih Unggul

23 Mei 2025 | 20:31 WIB
News

Mantap…Sebelas Siswa SMAN 1 Plus Raya Lolos Seleksi Universitas Pertahanan RI

23 Mei 2025 | 20:16 WIB
News

Kades Napajoring Desak Penegakan Hukum terhadap Perambah Hutan Lindung

23 Mei 2025 | 17:51 WIB
News

Penerimaan Siswa Baru di SMKN 1 Siantar Berjalan Lancar

23 Mei 2025 | 13:25 WIB
News

Akses Antar Nagori Terganggu! Jembatan di Rambung Merah Amblas Diterjang Hujan

22 Mei 2025 | 23:29 WIB
News

Pengurus KONI  Silaturahmi dengan Wesly Silalahi, Bahas Pelantikan dan Pembenahan Stadion Sangnaualuh

22 Mei 2025 | 20:21 WIB
News

Nilai Jalur Domisili Siswa Baru di Toba Disorot, MTsN Balige Jadi Sorotan

22 Mei 2025 | 18:30 WIB
News

Diduga Bermain Judi, Oknum Kades di Labura Hanya Diberi Teguran oleh Camat

22 Mei 2025 | 18:20 WIB
News

Diduga Penyakit Kambuh, Polar Pardede Ditemukan Meninggal di Rumahnya

21 Mei 2025 | 18:58 WIB
News

Warga Pulo Dogom Keluhkan Asap Pembakaran Jangkos PT MSJ

21 Mei 2025 | 18:21 WIB
News

Pemko Pematangsiantar Tanggung Jaminan Sosial 11 Ribu Pekerja Rentan 

21 Mei 2025 | 17:42 WIB
News

Video Viral Diduga Kades Main Judi, Camat Na IX-X: Sudah Kami Panggil dan Ingatkan

21 Mei 2025 | 15:49 WIB
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba