Simada News
Jumat, 22 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
ADVERTISEMENT
Home Komunitas

Peningkatan Literasi Memerlukan Komitmen Kepala Daerah

Simadanews.com by Simadanews.com
30 Juni 2021 | 16:32 WIB
in Komunitas
Share on FacebookShare on Twitter

SimadaNews.com – Peningkatan literasi dan keberadaan perpustakaan di daerah memerlukan komitmen dari kepala daerah.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Hari Nur Cahya Murni, melalui keterangan tertulisnya, usai talkshow dukungan dan tantangan pemerintah daerah dalam pembangunan literasi masyarakat yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional di Jakarta, Rabu (30/6/2021).
“Komitmen kepala daerah diperlukan, karena enam bulan setelah mereka dilantik menjadi kepala daerah, mereka harus menetapkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD),” ujar Cahya.

Menurutnya, dalam penetapan RPJMD tersebut, kepala daerah diuji apakah memiliki komitmen dalam pembangunan literasi di daerahnya.

“Dalam RPJMD tersebut, akan terlihat apakah kepala daerah menempatkan perpustakaan sebagai instrumen dalam konteks mewujudkan cita-cita UUD 1945 atau tidak,” kata Cahya.

Seharusnya dalam RPJMD tersebut, perpustakaan harus menjadi program unggulan kepala daerah tersebut. Hal itu juga terikat dengan DPRD yang juga dipilih oleh rakyat.

Dia menambahkan, negara sudah memprioritaskan pembangunan literasi itu di dalam UUD 1945, UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Peraturan Pemerintah (PP) 48/2008 hingga putusan Mahkamah Konstitusi memang minimal menganggarkan 20 persen dari total belanja.

Bunyinya fungsi pendidikan, termasuk di dalamnya literasi dan perpustakaan.

“Jadi tidak hanya dianggarkan di dinas pendidikan, karena bunyi PP 48/2008 adalah fungsi pendidikan. Jadi bukan penyelenggara pendidikan, kalau penyelenggaraan pendiidkan mungkin hanya dianggarkan di dinas pendidikan. Tetapi PP 48/2008 mengatakan adalah fungsi pendidikan, setidaknya 20 persen dari total belanja,” ucap Cahya.

Dia menegaskan, semakin besar alokasi belanjanya, maka semakin besar pula kemungkinan literasi dan perpustakaan mendapatkan anggaran di daerah.

Kemendagri sendiri melakukan pembinaan dan pengawasan, apakah sebanyak 270 kepala daerah itu mengalokasikan anggaran untuk perpustakaan dan literasi.

“Kemendagri hanya mengawasi RPJMD di tingkat provinsi. Jadi 34 provinsi kami akan kawal. Ada sembilan provinsi yang kepala daerahnya baru dilantik. Sementara untuk tingkat kabupaten/kota, kami hanya memberikan surat edaran supaya mereka mencantumkan anggaran untuk literasi dan perpustakaan,” katanya.

Dia  menambahkan, dalam upaya peningkatan literasi, kesadaran masyarakat  juga diperlukan. (***)

SimadaNews.com – Peningkatan literasi dan keberadaan perpustakaan di daerah memerlukan komitmen dari kepala daerah.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Hari Nur Cahya Murni, melalui keterangan tertulisnya, usai talkshow dukungan dan tantangan pemerintah daerah dalam pembangunan literasi masyarakat yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional di Jakarta, Rabu (30/6/2021).
“Komitmen kepala daerah diperlukan, karena enam bulan setelah mereka dilantik menjadi kepala daerah, mereka harus menetapkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD),” ujar Cahya.

Menurutnya, dalam penetapan RPJMD tersebut, kepala daerah diuji apakah memiliki komitmen dalam pembangunan literasi di daerahnya.

“Dalam RPJMD tersebut, akan terlihat apakah kepala daerah menempatkan perpustakaan sebagai instrumen dalam konteks mewujudkan cita-cita UUD 1945 atau tidak,” kata Cahya.

Seharusnya dalam RPJMD tersebut, perpustakaan harus menjadi program unggulan kepala daerah tersebut. Hal itu juga terikat dengan DPRD yang juga dipilih oleh rakyat.

Dia menambahkan, negara sudah memprioritaskan pembangunan literasi itu di dalam UUD 1945, UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Peraturan Pemerintah (PP) 48/2008 hingga putusan Mahkamah Konstitusi memang minimal menganggarkan 20 persen dari total belanja.

Bunyinya fungsi pendidikan, termasuk di dalamnya literasi dan perpustakaan.

“Jadi tidak hanya dianggarkan di dinas pendidikan, karena bunyi PP 48/2008 adalah fungsi pendidikan. Jadi bukan penyelenggara pendidikan, kalau penyelenggaraan pendiidkan mungkin hanya dianggarkan di dinas pendidikan. Tetapi PP 48/2008 mengatakan adalah fungsi pendidikan, setidaknya 20 persen dari total belanja,” ucap Cahya.

Dia menegaskan, semakin besar alokasi belanjanya, maka semakin besar pula kemungkinan literasi dan perpustakaan mendapatkan anggaran di daerah.

Kemendagri sendiri melakukan pembinaan dan pengawasan, apakah sebanyak 270 kepala daerah itu mengalokasikan anggaran untuk perpustakaan dan literasi.

“Kemendagri hanya mengawasi RPJMD di tingkat provinsi. Jadi 34 provinsi kami akan kawal. Ada sembilan provinsi yang kepala daerahnya baru dilantik. Sementara untuk tingkat kabupaten/kota, kami hanya memberikan surat edaran supaya mereka mencantumkan anggaran untuk literasi dan perpustakaan,” katanya.

Dia  menambahkan, dalam upaya peningkatan literasi, kesadaran masyarakat  juga diperlukan. (***)

SimadaNews.com – Peningkatan literasi dan keberadaan perpustakaan di daerah memerlukan komitmen dari kepala daerah.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Hari Nur Cahya Murni, melalui keterangan tertulisnya, usai talkshow dukungan dan tantangan pemerintah daerah dalam pembangunan literasi masyarakat yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional di Jakarta, Rabu (30/6/2021).
“Komitmen kepala daerah diperlukan, karena enam bulan setelah mereka dilantik menjadi kepala daerah, mereka harus menetapkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD),” ujar Cahya.

Menurutnya, dalam penetapan RPJMD tersebut, kepala daerah diuji apakah memiliki komitmen dalam pembangunan literasi di daerahnya.

“Dalam RPJMD tersebut, akan terlihat apakah kepala daerah menempatkan perpustakaan sebagai instrumen dalam konteks mewujudkan cita-cita UUD 1945 atau tidak,” kata Cahya.

Seharusnya dalam RPJMD tersebut, perpustakaan harus menjadi program unggulan kepala daerah tersebut. Hal itu juga terikat dengan DPRD yang juga dipilih oleh rakyat.

Dia menambahkan, negara sudah memprioritaskan pembangunan literasi itu di dalam UUD 1945, UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Peraturan Pemerintah (PP) 48/2008 hingga putusan Mahkamah Konstitusi memang minimal menganggarkan 20 persen dari total belanja.

Bunyinya fungsi pendidikan, termasuk di dalamnya literasi dan perpustakaan.

“Jadi tidak hanya dianggarkan di dinas pendidikan, karena bunyi PP 48/2008 adalah fungsi pendidikan. Jadi bukan penyelenggara pendidikan, kalau penyelenggaraan pendiidkan mungkin hanya dianggarkan di dinas pendidikan. Tetapi PP 48/2008 mengatakan adalah fungsi pendidikan, setidaknya 20 persen dari total belanja,” ucap Cahya.

Dia menegaskan, semakin besar alokasi belanjanya, maka semakin besar pula kemungkinan literasi dan perpustakaan mendapatkan anggaran di daerah.

Kemendagri sendiri melakukan pembinaan dan pengawasan, apakah sebanyak 270 kepala daerah itu mengalokasikan anggaran untuk perpustakaan dan literasi.

“Kemendagri hanya mengawasi RPJMD di tingkat provinsi. Jadi 34 provinsi kami akan kawal. Ada sembilan provinsi yang kepala daerahnya baru dilantik. Sementara untuk tingkat kabupaten/kota, kami hanya memberikan surat edaran supaya mereka mencantumkan anggaran untuk literasi dan perpustakaan,” katanya.

Dia  menambahkan, dalam upaya peningkatan literasi, kesadaran masyarakat  juga diperlukan. (***)

SimadaNews.com – Peningkatan literasi dan keberadaan perpustakaan di daerah memerlukan komitmen dari kepala daerah.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Hari Nur Cahya Murni, melalui keterangan tertulisnya, usai talkshow dukungan dan tantangan pemerintah daerah dalam pembangunan literasi masyarakat yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional di Jakarta, Rabu (30/6/2021).
“Komitmen kepala daerah diperlukan, karena enam bulan setelah mereka dilantik menjadi kepala daerah, mereka harus menetapkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD),” ujar Cahya.

Menurutnya, dalam penetapan RPJMD tersebut, kepala daerah diuji apakah memiliki komitmen dalam pembangunan literasi di daerahnya.

“Dalam RPJMD tersebut, akan terlihat apakah kepala daerah menempatkan perpustakaan sebagai instrumen dalam konteks mewujudkan cita-cita UUD 1945 atau tidak,” kata Cahya.

Seharusnya dalam RPJMD tersebut, perpustakaan harus menjadi program unggulan kepala daerah tersebut. Hal itu juga terikat dengan DPRD yang juga dipilih oleh rakyat.

Dia menambahkan, negara sudah memprioritaskan pembangunan literasi itu di dalam UUD 1945, UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Peraturan Pemerintah (PP) 48/2008 hingga putusan Mahkamah Konstitusi memang minimal menganggarkan 20 persen dari total belanja.

Bunyinya fungsi pendidikan, termasuk di dalamnya literasi dan perpustakaan.

“Jadi tidak hanya dianggarkan di dinas pendidikan, karena bunyi PP 48/2008 adalah fungsi pendidikan. Jadi bukan penyelenggara pendidikan, kalau penyelenggaraan pendiidkan mungkin hanya dianggarkan di dinas pendidikan. Tetapi PP 48/2008 mengatakan adalah fungsi pendidikan, setidaknya 20 persen dari total belanja,” ucap Cahya.

Dia menegaskan, semakin besar alokasi belanjanya, maka semakin besar pula kemungkinan literasi dan perpustakaan mendapatkan anggaran di daerah.

Kemendagri sendiri melakukan pembinaan dan pengawasan, apakah sebanyak 270 kepala daerah itu mengalokasikan anggaran untuk perpustakaan dan literasi.

“Kemendagri hanya mengawasi RPJMD di tingkat provinsi. Jadi 34 provinsi kami akan kawal. Ada sembilan provinsi yang kepala daerahnya baru dilantik. Sementara untuk tingkat kabupaten/kota, kami hanya memberikan surat edaran supaya mereka mencantumkan anggaran untuk literasi dan perpustakaan,” katanya.

Dia  menambahkan, dalam upaya peningkatan literasi, kesadaran masyarakat  juga diperlukan. (***)

Tags: DaerahKomitmenLiterasi
Share220Tweet138Pin50

Berita Terkait

Jelang Kemerdekaan ke-79 RI, PBB Gelar Aksi Sosial

16/08/2024

SimadaNews.com- Organisasi Kemasyarakatan Batak Bersatu (PBB) melaksanakan Aksi sosial dengan membagikan sembako kepada Lansia dan kurang mampu melaksanakan aktifitas. Kegiatan...

Pengurus BBN FKPPI Sumut Dilantik “Setia NKRI dan Pancasila”

28/07/2024

SimadaNews.com - Ketua Pengurus Daerah II FKPPI Sumut, Khairuddin Syah Sitorus, SE yang di kenal dengan nama Haji Buyung melantik...

Mubes HIMAPSI 2024 di Jakarta: Harapan Baru Kepemimpinan dan Kemajuan Organisasi

31/05/2024

SimadaNews.com-Musyawarah Besar Himpunan dan Pemuda Simalungun (Mubes Himapsi) ke-14 resmi dibuka Ketua Umum Korps Senior Himapsi (KS Himapsi), Dr. Parlindungan...

Budaya dan Kreasi: Melihat Inspirasi Generasi Muda dalam Bazaar dan Pentas Seni Waisak

12/05/2024

SimadaNews.com-Wali Kota Pematangsiantar, dr. Susanti Dewayani SpA, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Junaedi Antonius Sitanggang, bersama dengan Ketua Dekranasda, H....

Walikota Pematangsiantar saat menghadiri seminar dan pelatihan kewirausahaan yang digelar PMKRI.

dr Susanti Hadiri Seminar dan Pelatihan Kewirausahaan yang Digelar PMKRI

05/05/2024

SimadaNews.com - Kewirausahaan menjadi salah satu jalan yang diambil oleh kalangan anak muda dewasa ini. Hal ini tidak dapat dipungkiri,...

Jelang Pesta HUT Ke-65, Jemaat GKPS Efrata Gelar Senam Bersama dan Donor Darah

03/05/2024

SimadaNews.com- Berbagai Kegiatan dilaksanakan menyemarakkan pesta Ulang Tahun Ke-65 Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Efrata Jalan SM Raja Pematangsiantar. Pada...

Berita Terbaru

News

Truk Intercooler Hantam Minibus dan Rumah di Jalinsum Siantar-Medan, 7 Orang Terluka

21 Agustus 2025 | 20:33 WIB
News

BBPOM Gerebek Pabrik Mie Berformalin di Siantar–Simalungun, Nilai Sitaan Capai Rp200 Juta

21 Agustus 2025 | 19:21 WIB
News

Gerakan Peduli Adhyaksa Gelar Aksi di Kejari Siantar, Desak Periksa Oknum Jaksa Diduga Intervensi Proyek

21 Agustus 2025 | 18:32 WIB
News

Praperadilan Julham Situmorang Gugur, Hakim Nyatakan Perkara Sudah Masuk Tipikor

20 Agustus 2025 | 22:28 WIB
News

40 Ton Beras Bulog Disalurkan untuk 2.031 KPM di Raya Kahean

20 Agustus 2025 | 20:08 WIB
News

Warga Amborgang Blokir Truk Alat Berat, Protes Eksekusi Tanah

20 Agustus 2025 | 20:00 WIB
News

140 Kios di Pajak Baru Serbelawan Ludes Terbakar, Api Diduga Berasal dari Sisa Bakaran Sampah

19 Agustus 2025 | 19:21 WIB
News

Indibiz dan Wifi Managed Service Dukung Transformasi Digital di Yayasan Perguruan Kristen Hosana

19 Agustus 2025 | 17:24 WIB
News

Lomba Vocal Solo Desa Bandar Tinggi Resmi Ditutup, Peserta Antusias dan Warga Bangga

19 Agustus 2025 | 16:16 WIB
News

Karhutla di Haranggaol, Warga Panik Api Hampiri Pemukiman

19 Agustus 2025 | 16:05 WIB
News

Bupati Samosir Apresiasi Paskibraka “Kalian Kebanggaan Kami”

18 Agustus 2025 | 22:56 WIB
News

HUT ke-80 RI di Sambosar Raya Meriah, Pangulu Ajak Warga Jauhi Narkoba

18 Agustus 2025 | 20:18 WIB
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba

slot gacor
slot gacor
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba

xnxx