SimadaNews.com– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lubuk Pakam, di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kanwil Sumatera Utara, menggelar acara pisah sambut dan serah terima jabatan Kepala Lapas (Kalapas), Sabtu 8 Februari 2025.
Acara berlangsung di Aula Terbuka Lapas Lubuk Pakam, dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Kanwil Sumatera Utara, Yudi Suseno, para Kepala Unit Pelaksana Teknis (Ka. UPT), serta jajaran pejabat struktural dan staf Lapas Lubuk Pakam.
Dalam sambutannya, Kakanwil Ditjenpas Sumut Yudi Suseno menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan kondusivitas di dalam lapas di bawah kepemimpinan Kalapas yang baru.
Ia mengapresiasi kinerja Sangapta Surbakti selama menjabat sebagai Kalapas Lubuk Pakam.
“Mohon kiranya kondusivitas Lapas Lubuk Pakam tetap terjaga di bawah kepemimpinan Pak Hakim. Terima kasih banyak kepada Pak Sangapta, yang selama beberapa bulan menjabat telah memberikan torehan positif bagi lapas ini,” ujar Yudi.
Sebelum meninggalkan Lapas Lubuk Pakam, Sangapta Surbakti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kinerjanya selama menjabat.
“Saya secara pribadi memohon maaf jika ada perkataan maupun perbuatan yang menyinggung perasaan. Saya juga mohon doa agar tugas saya di Ditjenpas Kanwil Aceh dapat berjalan dengan baik,” tuturnya.
Sementara itu, Kalapas Lubuk Pakam yang baru, Hakim Sanjaya, menyampaikan apresiasi atas sambutan yang diberikan kepadanya. Ia menekankan pentingnya beradaptasi dengan perubahan dalam menjalankan tugas pemasyarakatan.
“Kita sudah berada di era yang tidak lagi terpaku pada cara lama. Tidak ada yang abadi kecuali perubahan. Mari kita beradaptasi agar tidak tertinggal. Saya berharap kita tetap bisa memberikan kontribusi positif bagi Lapas Lubuk Pakam,” tegas Hakim.
Dengan adanya pergantian kepemimpinan ini, diharapkan Lapas Lubuk Pakam semakin baik dalam menjalankan fungsi pemasyarakatan dan terus memberikan pelayanan yang optimal. (snc)
Laporan: Sabarudin Purba