SimadaNews.com— Aksi unjuk rasa yang digelar Aliansi Mahasiswa Sumatera Utara Bersatu di depan Gedung DPRD Sumatera Utara berujung ricuh.
Demonstrasi yang awalnya berlangsung damai dengan tuntutan pembubaran DPR berubah menjadi tegang setelah aparat kepolisian melakukan tindakan represif, hingga menyebabkan puluhan mahasiswa mengalami luka-luka.
Korban luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Imelda Medan untuk mendapatkan perawatan medis.
Sebagian di antaranya dilaporkan mengalami memar serius akibat benturan dengan aparat.
Aliansi Mahasiswa Sumatera Utara Bersatu, yang terdiri dari berbagai organisasi kemahasiswaan seperti PMII, HMI, IMM, HIMMAH, GMKI, GMNI, PMKRI, KAMMI, dan BEM Nusantara, mengecam keras tindakan aparat yang dinilai berlebihan dan mencederai prinsip demokrasi.
“Tindakan represif ini adalah bentuk perampasan hak konstitusional mahasiswa dalam menyampaikan pendapat di muka umum,” tegas perwakilan aliansi dalam pernyataan resminya.
Lebih lanjut, mereka menuntut Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut, sekaligus mendesak pencopotan Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto.
“Kapolda Sumut terbukti tidak mampu mengawal aksi sesuai prosedur. Kami menilai tindakan represif yang terjadi hari ini adalah kegagalan kepemimpinan di jajaran Polda Sumut,” tambah perwakilan mahasiswa. (SNC)
Laporan: Arif