SimadaNews.com-Kehidupan selalu memiliki sisi lain, dari yang kasat mata hingga yang tak dapat ditembus kemampuan pandangan mata. Permintaan dan doa untuk kebaikan atas kemurahan Sang Pencipta selalu dipanjatkan lewat berbagai cara.
Sekelompok masyarakat dari Pegiat Budaya khususnya Penggiat Hahomion (aliran kepercayaan) di kawasan Danau Toba, Kamis (29/11) lalu, menggelar Ritual “Hahomion Pangelekan Tao Toba”.
Mengusung visi “Pasadahon Roha Dibagas Partondion” dan misi “Patupahon Ulaon Pangelekan Hombar Tu Sahala Ni Da Oppung Sijolojolo Tubu”. Ritual ini pun digelar di Sosor Nangka, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun.
Ritual dipimpin tokoh adat sekaligus tokoh penghayat kepercayaan yakni Theodore Galimbad Bakkara dan Togaraja Bakkara.
Tujuan ritual, tidak hanya bermohon doa dan pengharapan namun juga merupakan ungkapan pegakuan atas segala salah dan dosa.
“Kami percaya bahwa segala bencana atau malapetaka yang terjadi di bumi, di laut dan di udara tidak lepas dari aktivitas manusia dalam memperlakukan alam. Itulah tujuan kita mengadakan ritual ini,” kata Amsen Sidabutar, Ketua Panitia Upacara/Ritual Hahomion Pangelekan Tao Toba.
“Kita berharap, masyarakat khususnya yang tinggal di sekeliling Danau Toba dan siapa saja yang melintasi Danau Toba. Mari menjaga kebersihan, menjaga sikap, agar kita beroleh keselamatan dan terhindar dari bencana,” ucapnya lagi.
Hal senada disampaikan Sedihma Silalahi, sebagai penggiat hahomion juga penasehat ritual “Hahomion Pangelekan Tao Toba”.
Dia mengaku mendapat wangsit dari para leluhur, untuk menyampaikan pesan agar ritual yang sama dilakukan secara rutin setiap tahun secara bergantian di setiap kabupaten yang mengelilingi Danau Toba. Dan atas dasar kepentingan bersama tanpa harus dilatarbelakangi komunitas atau kumpulan lainnya.
Sebagaimana kepercayaan turun temurun, diyakini Danau Toba hingga saat ini didiami oleh dari leluhur Suku Batak dan seserahan yang diberikan berupa hambing puti sihapas pili, ihan batak, ambulang puti, ambulang mira, ambulang jarum bosi, jeruk purut, daun sirih dan kelengkapannya, itak gurgur dan berbagai penganan khas batak lainnya.