Upacara berjalan lancar sejak pembukaan acara, melarung sesajen di tengah danau hingga melepas dua ekor merpati putih sebagai lambang kedamaian dan ditutup upacara gondang persahabatan semalam suntuk.
Ritual diadakan tidaklah untuk menunjukkan kekuatan pihak-pihak tertentu, namun terlaksananya ritual ini adalah spontan untuk kebaikan bersama.
Selain diikuti sejumlah warga dari sekitar kawasan Danau Toba, kegiatan ini juga dihadiri sejumlah tamu dari luar pulau Sumatera.
Theodore Galimbad Bakkara dari Parbaringin menyampaikan, Danau Toba adalah suatu alam yang tercipta oleh Tuhan Yang Maha Esa, yang dianugerahkan kepada leluhur suku Bangsa Indonesia(Bangso Batak).
“Sesuai dengan pesan-pesan leluhur pada generasi Suku Batak yang masih meyakini atau mempercayainya,” ujarnya.
Dia menambahkan, bahwa mereka meyakini Danau Toba yang mengisi kebutuhan hidup (sumber kehidupan), memiliki penjaga yang disebut “Saniang Naga Tao”. (rel/snc)