SimadaNews.com – Jhon Edi Saragih (58) warga Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar menyampaikan keluhan terkait kondisi rumah makan (RM) khas Batak “Puhot” yang sudah dikelolanya selama 20 tahun.
“Hujan yang hampir setiap hari mengguyur Kota Pematangsiantar, berdampak pada keberadaan rumah makan kami yang berada di pinggiran sungai. Longsor tidak terhindari, mengakibatkan rumah makan kami terancam rubuh,” kata Jhon Saragih didampingi istrinya R br. Simanjuntak (55) kepada SimadaNews.com, Senin (28/12/2020).
Menurut Jhon Saragih, rumah mereka sudah ada 2 bulan ini dihantam erosi akaibat curah hujan yang deras.
“Apalagi semalam (Minggu, 27/12/2020) curah hujan sangat deras dan lama yang diikuti petir mengakibat sungai banjir dan semakin membuat parahnya keadaan rumah kami ini,” kata Jhon Saragih.
Jhon Saragih pun, sangat mengharapkan Wali Kota Pemaangsiantar dan juga Wali Kota Pematangsiantar terpilih (Asner Silalahi) supaya dapat membantu dan meringankan keadaan.
“Kami sekarang takut apabila kami tidur pada malam hari, jangan-jangan rumah kami ini sudah roboh pada pagi hari, katanya.
Salah seorang warga yang ketepatan RT setempat yang bernama
Sementara itu, Ketua RT Dedi Anwar Sipayung (51) mengatakan bahwa Jhon Saragih sudah lama membuka rumah makan.
“Dua bulan yang lalu dia melaporkan sama saya selaku RT di sini mengenai keadaan rumahnya yang sudah mulai dihantam longsor akibat curah hujan yang deras hampir tiap hari yang mengakibatkan banjir di sungai sebelah rumahnya dan dampaknya dapat dapat merubuhkan rumah dan tempat usahanya,” kata Dedi Sipayung. (Singly Siregar)