SimadaNews.com-Cerita sukses di perantauan tentunya identik dengan dengan hal-hal yang menyenangkan dan indah.
Hidup tidak selalu mulus. Ada banyak liki-liku yang harus dilewati. Apa yang kemudian dikatakan tentang hidup adalah bahwa hidup itu panjang dan menampik transparansi. Panjang sebab kita tidak tahu akan saat dan waktunya.
Maka sangat dibutuhkan keterbukaan pada pertolongan Tuhan. Pertolongan Tuhan selalu indah pada waktunya.
Itulah ungkapan Roxy Tanjung, pemuda asal Parapat Simalungun, yang mencapai mimpi dengan semangat tinggi dan pantang menyerah di Kuta Bali.
Roxy berbagi cerita kisah sakitnya merantau kepada kru SimadaNews. Dia mengaku berjuang hingga sukses meraih mimpi di Pulau Dewata.
Sepuluh tahun lalu, awal pertama kali dia menginjakkan kaki di Kuta Bali, tekadnya hanya ingin mencapai mimpi dan membahagiakan orangtua.
“Terkadang saya berpikir bagaimana saya bisa sukses tapi itu sangat sulit untuk dilalui di awal-awal,” katanya.
Tahun 2009 tiba di Bali, dia tidak langsung mendapatkan pekerjaan. Roxy terpaksa berusaha keliling Kuta Bali, supaya bisa bertahan hidup.
Tidak berapa lama, dia bekerja di tempat usaha menyewakan papan selancar bagi wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di Pulau Bali.
“Saya berpikir tidak selamanya saya terus menerus bekerja seperti ini dan saya mencoba menabung hasil dari gaji saya. Hampir tiga tahun saya menjalani pekerjaan itu,” aku Roxy.
Dari gaji yang kecil, Roxy kemudian menabung dan akhirnya membuka cafe kecil.
Membuka usaha café ditekuninya dengan baik. Karena ketekunan itu, tahun berganti tahun, usaha café miliknya mulai berkembang. Dan kini, usahanya itu sudah bisa mempekerjan orang lain.
“Saya selalu berdoa agar usaha saya saat ini berjalan dengan baik,” harapnya. (oki/snc)