SimadaNews.com – Dalam kurun waktu dua pekan atau 14 hari, Indonesia telah menerima 40.528.780 dosis vaksin dari berbagai merek. Vaksin yang didapatkan ini dalam bentuk pembelian langsung maupun donasi dari negara sahabat.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah vaksin yang telah diterima oleh Indonesia, datang ke tanah air dalam 18 kali pengiriman. Dari tahap kedatangan ke-141 yang tiba pada Rabu (1/12/2021) sampai dengan tahap kedatangan ke-158 yang tiba pada Selasa (14/12/2021).
Pada tujuh hari pertama di Desember 2021 yakni Rabu (1/12/2021) sampai dengan Selasa (7/12/2021) total kedatangan vaksin dari berbagai merek mencapai 22.183.440 dosis dari delapan kali pengiriman ke tanah air. Secara rinci kedatangan berbagai vaksin tersebut antara lain sebagai berikut, pada tahap ke-141 datang vaksin Sinovac 3.600.000 dosis, tahap ke-142 datang vaksin AstraZeneca 9.114.040 dosis, tahap ke-143 datang vaksin Pfizer 191.880 dosis, tahap ke-144 datang vaksin AstraZeneca 656.000 dosis.
Kemudian, pada tahap ke-145 datang vaksin Covovax 4.865.500 dosis, tahap ke-146 datang vaksin Janssen 324.000 dosis, tahap ke-147 datang vaksin AstraZeneca 1.932.000 dosis, dan tahap ke-148 datang vaksin Moderna 1.500.100 dosis.
Pada pekan kedua, dari mulai Rabu (8/12/2021) sampai dengan Selasa (14/12/2021) terdapat total kedatangan vaksin dari berbagai merek 18.345.390 dosis dari 10 kali pengiriman ke Indonesia. Secara rinci, tahap ke-149 datang vaksin Pfizer 767.520 dosis, tahap ke-150 datang vaksin Covovax 4.000.000 dosis, tahap ke-151 datang vaksin Pfizer 336.960 dosis, pada tahap ke-152 datang vaksin AstraZeneca 1.180.100 dosis, pada tahap ke-153 datang vaksin Pfizer 1.214.460 dosis, pada tahap ke-154 datang vaksin Pfizer 2.043.990 dosis.
Kemudian, pada tahap ke-155 datang vaksin AstraZeneca 1.749.600 dosis, pada tahap ke-156 datang vaksin Pfizer 1.766.700 dosis, tahap ke-157 datang vaksin Pfizer 3.526.095 dosis, dan tahap ke-158 datang vaksin Pfizer 1.759.965 dosis.
Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan ada tiga cara pemerintah mengamankan pasokan vaksin COVID-19 bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga, penanganan wabah global COVID-19 dapat dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan dapat efektif.
Pertama, dengan cara kerja sama bisnis yakni pembelian langsung dosis vaksin COVID-19 dengan perusahaan farmasi terkemuka di dunia. Sehingga, vaksin yang didapatkan tersebut dapat berkhasiat mencegah infeksi berat dari wabah global COVID-19.
“Perjanjian yang sifatnya bussines to bussines yang dilakukan oleh pemerintah,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, melalui konferensi pers secara virtual beberapa waktu lalu.
Kedua, pemerintah melakukan kerja sama yang melibatkan berbagai pihak dari mulai organisasi internasional maupun negara yang disebut dengan multilateral. Melalui kerja sama itu, Indonesia mendapatkan dosis vaksin dari berbagai merek dalam beberapa waktu ke depan.
Ketiga, pemerintah mendapatkan pasokan vaksin dari bantuan atau hibah dari negara lain. Yang termasuk dalam berbagi dosis atau dose sharing yang saat ini sedang dilakukan oleh seluruh negara untuk mendorong kesetaraan akses vaksin. (InfoPublik.id/***)