SimadaNews.com – Tingkat penambahan kasus baru Covid-19 saat ini sudah beralih dari di pulau Jawa-Bali.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, pergeseran penambahan kasus Covid-19 ke luar Jawa-Bali ini terutama terjadi di lima daerah. Sehingga seluruh jajaran harus merespons cepat untuk mengendalikan kasus.
“Saya melihat ini angka-angka, hati-hati, ini yang 5 provinsi yang tinggi-tinggi,” ujarnya dalam Rapat Terbatas Evaluasi Perkembangan dan Tindak Lanjut PPKM Level 4 di Istana Kepresidenan Bogor yang dikutip, Minggu (08/08/2021).
Kelima daerah yang dimaksud adalah:
1. Kalimantan Timur kasus aktif yang ada 22.529
2. Sumatera Utara 21.876 kasus aktif
3. Papua 14.989 kasus aktif
4. Sumatera Barat 14.496 kasus aktif
5. Riau 13.968 kasus aktif
“Itu hari Kamis (5 Agustus 2021),” kata dia.
Sementara itu, di hari Kamis (06/08/2021), ia melihat lonjakan kasus masih terjadi di provinsi tersebut, hanya dua provinsi yang terjadi penurunan namun belum signifikan.
“Hati-hati hari Jumat kemarin, hari Jumat, Sumatera Utara naik menjadi 22.892 kasus, naik. Riau naik menjadi 14.993, naik, Sumatera Barat naik menjadi 14.712, ini juga naik. Yang turun saya lihat di dua hari kemarin Kalimantan Timur dan Papua. Tapi hati-hati ini selalu naik dan turun,” jelasnya.
Jokowi menekankan, ada tiga hal penting yang harus dilakukan untuk menekan penyebaran kasus ini. Pertama memperketat mobilitas masyarakat setidaknya selama dua pekan.
Kedua, mempercepat dan memaksimalkan tracing dan testing pada orang yang terpapar virus agar tidak menyebarkan lebih luas.
Ketiga, menyiapkan tempat isolasi terpusat di daerah masing-masing agar bisa segera membawa pasien yang terpapar virus untuk dirawat.
“Sekali lagi saya ulang, mobilitas indeks yang harus diturunkan. Kedua, testing tracing respon cepat dan tiga isolasi terpusat. Ini pengalaman di provinsi-provinsi yang ada di Jawa yang bisa turun. Tiga hal ini dilakukan,” tegasnya. (***)