SimadaNews.com – Akhirnya ancaman warga Desa Perbangunan dan Pertahanan, Kecamatan Sei Kepayang untuk menginap di Kantor Bupati Asahan direalisasikan, Senin malam (14/12/2020), dimulai pukul 21.30 WIB.
Pasalnya, negosiasi antara masyarakat dan pihak perusahaan serta Pemkab Asahan, terkait benteng yang harus dibongkar karena menjadi penyebab banjir persawahan dan perkampungan, tidak menemukan titik temu.
“Kami menginap di kantor bupati, karena perusahaan tidak sepakat pembukaan beberapa titik benteng dengan tidak mau tanda tangan,” ungkap Ketua Pospera Asahan, Atong Sigalingging.
Massa sekitar ratusan sempat mendapat tawaran dari Pemkab Asahan untuk dipindahkan ke Gedung Olahraga Kisaran (GOR), namun ditolak.
“Kami berikan tempat yang nyaman untuk masyarakat, apalagi masih masa pandemi, namun warga tidak mau,” kata Asisten II Pemkab Asahan, Bambang HS.
Sampai pukul 21.30 WIB, warga masih terlihat menguasai halaman kantor bupati dengan mendirikan tenda. Kedatangan mereka menggunakan 6 kenderaan. Polisi dan Sat Pol PP masih terus berjaga-jaga. (ran)