SimadaNews.com – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Pematangsiantar-Simalungun (GMKI) menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jurnalistik, secara hybrid (tatap muka dan virtual) dengan pembicara “Sharing Motivation”, Jalatua Hasugian (Teknik Penulisan), Hermanto Sipayung, S.H (Teknik Reportase/Wawancara), Rindu Marpaung (Public Speaking), Daulat Sihombing, S.H, M.H (Sebab-Akibat (UU Pers/UU ITE) di ruang Pascasarjana Universitas Simalungun, 7-10 Agustus 2021.
Tigor Munthe menjelaskan, salah satu kemampuan dasar untuk menggeluti dunia tulis menulis adalah dengan banyak membaca.
“Dengan membaca, referensi kita banyak dan bisa menjadi bahan untuk penulisan. Mahasiswa harus banyak dan rajin membaca untuk bisa menulis dengan baik dan berkualitas,” katanya di hadapan 20 peserta Diklat.
Sedangkan, Jalatua Hasugian menyebutkan, jurnalistik sebagai ilmu terapan, membutuhkan ruang bagi peserta untuk bisa terjun langsung mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama diklat.
Sementara itu, Rindu Marpaung menekankan, profesi jurnalis memiliki peran besar untuk mempengaruhi kebijakan publik, jadi butuh jurnalis yang berintegritas untuk menghasilkan berita-berita yang mencerdaskan pembacanya.
Di sesi berikutnya, Hermanto Sipayung pada materi reportase menjelaskan reporter harus dilengkapi analisis masalah saat mewawancarai narasumber.
“Karena sebuah wawancara atau interview dapat disebut sebagai pertarungan antara Narasumber dengan reporternya. Sehingga seorang reporter harus menguasai lapangan dan tidak terjebak narasumber yang terkadang melakukan penggiringan opini atau ngeles,” kata Hermanto Sipayung.
Selanjutnya, Daulat Sihombing memaparkan pengalamannya selama menjadi jurnalis koran SIB, dimana banyak tantangan saat penugasan di Aceh dan berpesan jurnalis memiliki tanggungjawab moral untuk menjaga kondusifitas di daerah kerjanya.
“Ada berita yang dibuat guna mengontrol kebijakan yang salah dari pemerintah, tapi ada juga berita yang kalau dibuat membahayakan kondusifitas masyarakat makanya jurnalis harus bijak,” kata Daulat Sihombing.
Sedang Dosmaria Saragih dan Bangun Pasaribu yang diundang dari SMSI menegaskan jurnalis harus memegang teguh kaidah-kaidah jurnalistik, kode etik dan UU Pers 40/1999 karena jurnalis adalah tugas mulia yang sering mendapat posisi tawar karena beritanya.
“Jadi jurnalis harus berintegritas, serta tidak boleh membawa nama profesi ini untuk kepentingan pribadi yang membuat stigma buruk bagi jurnalis karena sebenarnya itu profesi yang sangat mulia,” kata Dosma dan Bangun.
MENUMBUHKAN DAN MENINGKATKAN MINAT JURNALISTIK
Ketua Panitia, Armada PG. Simorangkir menyampaikan, panitia kerap mengganti teknis kegiatan sesuai dengan kondisi dan situasi saat ini.
“Kami harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini (Pandemi Covid-19) dengan kerap mengganti teknis kegiatan. Pada awalnya kegiatan ini direncanakan secara karantina, namun kita harus merubah menjadi pulang-pulang. Jadi, kegiatan dilakukan secara hybrid (tatap muka langsung dan virtual) serta juga untuk beradaptasi di era 4.0. GMKI juga saat ini bertujuan dalam Akselerasi Di Era Networking Society. Memang sulit pelatihan dilakukan secara virtual, tapi ketika peserta memang serius mengikutinya, pasti akan mampu beradaptasi,” kata Armada.
Wakil Rektor III Universitas Simalungun, Elpina Tanjung sangat mengapresiasi kegiatan ini.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Jurnalistik yang dilakukan oleh GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun. Sehingga mampu menciptakan generasi muda, baik itu mahasiswa yang mampu menulis dalam jurnalistik maupun karya ilmiah lainnya,” kata Elpina Tanjung.
Ketua GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun, Juwita Theresia Panjaitan menyampaikan, “Saya berharap dengan dilakukannya kegiatan ini dapat menumbuhkan dan meningkatkan minat jurnalistik.”
Dalam acara penutupan di Student Center GMKI, Badan Pengurus Cabang (BPC) GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun memberikan Piagam Penghargaan kepada Peserta Terbaik, Yeremia FS. Nababan, Rezeki Situmeang dan Putri F. Budu dan kenang-kenangan kepada BPC GMKI Pematangsiantar-Simalungun. (***/rilis)