Laporan | Arifin Damanik
SimadaNews.com – Para pengguna jalan lingkar Tanjung Pinggir, masuk dari Simpang Jalan Pdt J Wismar Saragih-Jalan Sisingamangaraja menuju Terminal Tanjung Pinggir, harus waspada karena harus melintasi lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pematangsiantar di Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, yang saat ini dalam kondisi yang memperhatikan.
Kondisi TPA tersebut, sudah overload dan menyebabkan sampah-sampah yang diangkut kini menumpuk di pinggir jalan. Tumpukan sampah itu mengumbar aroma tidak sedap, baunya menyengat.
Kemudian, persis di depan gapura masuknya truk sampah, kondisi jalan protokol sudah rusak parah, dan membentuk lubang, yang jika musim penghujan, digenangi air warna hitam pekak dan bau. Tidak jarang pengendara roda dua, terjebak di kedalaman lubang yang mengakibat naiknya cipratan air kubangan ke sepatu dan celana.
Kepala Bidang Pengelolahan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Pematangsiantar, Henawati Saragih Sumbayak mengatakan, bahwa sampah yang masuk ke TPA tersebut, setiap harinya mencapai 160 kubik sampai 180 kubik.
Menurut amatan simadanews.com, di lokasi terlihat tumpukan kendaraan pengangkut sampah.
Untuk pengelolaan di lokasi yang ada saat ini (Tanjung Pinggir- red) dilaksanakan dengan sisitem kontrak per tahun.
“Pelaksanaannya oleh pihak ketiga atas nama marga Sitorus,” kata Henawati Saragih Sumbayak, Kamis (23/09/2021).
Masalah yang sampai saat ini dihadapi untuk penanganan sampah yang sudah overload, selain berharap segera dilakukan pemindahan TPA, juga perlunya kelengkapan alat pendukung berupa excavator.
Kemudian, untuk pengelolahan sampah (daur ulang) pun, tidak ada di TPA Tanjung Pinggir, yang ada di lokasi terminal Horas, itu pun untuk keperluan sampah perkotaan.
“Saat ini yang ada alat berat, berupa grader yang membantu penanganan persampahan di TPA. Apabila alat berat itu rusak maka akan terdapat kesulitan penanganan sampah. Kita membutuhkan bantuan excavator untuk mengevakuasi sampah-sampah saat ini,” katanya.
Rencana Lokasi Baru di Kelurahan Gorila atau Nagori Sijambei
Henawati Saragih Sumbayak menyampaikan bahwa TPA yang ada sudah dalam keadaan overload untuk menampung sampah-sampah yang ada dari masyarakat Pematangsiantar.
“Aktifitas saat ini hanya penanganan sementara saja. Kondisi TPA bisa dilihat sendiri sudah tidak layak lagi. Kita hanya bisa mengalih-alihkan sementara saja,” ujarnya.
Ditanya terkait rencana pemindahan TPA, katanya bahwa Pemko Pematangsiantar memiliki 2 daerah alternatif sebagai lokasi pemindahan.
“Direncanakan ada 2 tempat, yaitu di Kelurahan Gorila, Pematangsiantar, dan diperbatasan dengan Nagori Sijambei, Kab. Simalungun,” katanya. (***)