Hal senada disampaikan Ketua PWI Simalungun, Efendi Damanik. Dia mengimbau, hendaknya seluruh wartawan di Siantar Simalungun mengikuti UKW untuk masa mendatang.
Sebelumnya, pelaksanaan UKW ke-XX di Parapat ditutup secara resmi di atas Kapal Wisata milik Pemkab Samosir sambil berlayar di Danau Toba oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat Firdaus. Pada kesempatan itu, dia mengaku masih pertama kalinya berkunjung ke Danau Toba.
“Saya terkesan dengan keindahan serta panorama alamnya. Ternyata Danau Toba luar biasa luasnya, serasa seperti di Selat Sunda. Simalungun serasa kampung saya sendiri dan saya pasti akan kembali lagi suatu saat,” puji Firdaus.
Firdaus juga mengapresiasi hubungan baik PWI dengan PT.JAPFA. Firdaus menghimbau agar tetap terjalin kerjasama yang berkesinambungan.
Firdaus menekankan kepada peserta UKW, agar lewat UKW, sebagai wartawan harus mampu berkontribusi positif bagi daerah termasuk untuk membangun Danau Toba. Bentuk nyatanya melalui pemberitaan positif.
“Fungsi kompetensi adalah mampu untuk menempatkan diri bekerja untuk kepentingan publik, sehingga mampu menjaga lingkungan sosial kondusif di masyarakat,” tegas Firdaus.
Bagi peserta yang lulus, lanjut Firdaus, memiliki tanggung jawab moral menjadi wartawan kompeten. Dan dalam bekerja harus sesuai dengan fungsi Pers.
“Jika ada wartawan kompeten yang bekerja tidak untuk kepentingan public, maka bisa dilaporkan kepada PWI dan kartu UKW-nya bisa dicabut lewat mekanisme dan usulan PWI kepada Dewan Pers. Wartawan yang sudah dicabut kartu UKW-nya, maka seumur hidup tidak akan bisa lagi mengikuti UKW,” tegas Firdaus.