SimadaNews.com- Ratusan massa Aliansi Pemuda Peduli Generasi Bangsa (APP GESA) berunjukrasa menyikapi semakin maraknya peredaran narkotika di Kabupaten Tapanuli Utara, Selasa 24 Juli 2023.
Massa terlihat berjunkrasa di Kantor Bupati Taput, Mapolres Taput dan Kantor DPRD Taput.
Koordinator Aksi APP GESA, Primus Nababan, menyatakan sebutan lokasi Wisata Rohani untuk Taput, tinggal sejarah karena kini bebasnya aksi maksiat.
“Sematan istilah Kota Wisata Rohani tinggal kenangan atas menjamurnya keberadaan Cafe dan tempat hiburan malam yang menjadi sarang peredaran narkoba hingga aktivitas prostitusi terselubung,” tegas Primus.
Massa yang terdiri dari anak literasi Siborong-borong sekitarnya dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Taput, mmeminta Bupati Taput Nikson Nababan, Kapolres Taput, AKBP Johanson Sianturi dan Ketua DPRD Taput, Arifin Nababan, menyikapi kondisi darurat narkotika dan prostitusi di Taput.
Mereka membeberkan merebaknya tempat hiburan malam, menjadi pokok utama permasalahan yang memunggungi peredaran Narkotika serta berdampak pada penularan HIV/AIDS.
Bahkan menurut massa, pada data Badan Narkotika Nasional Kantor Wilayah Sumut dalam laporan akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Taput berada pada utut 13 atas kerawanan Narkoba.
Kemudian, Taput juga dinilai tidak pernah ada razia Narkotika seperti kos-kosan, Hotel dan bahkan tempat hiburan malam.
“Kami harapkan dalam tempo 7×24 jam, tuntutan kami segera disikapi Forkopimda Taput,” ujar Primus.
Massa berharap, tuntutan aksi di atensi serta aparat penegak hukum dengan menangkap mafia narkoba dan pemilik tempat hiburan malam yang dituding menyediakan sarana dan prasarana untuk menggencarkan aksi peredaran Narkoba.
Mereka juga menuntut keras agar menangkap aparat hukum yang terlibat melindungi operasional Tempat hiburan malam dan membiarkan Pelaku pelanggar tindak pidana Narkotika. (snc)
Laporan: Soemardi Sinaga