SimadaNews.com – Kaum Milenial Indonesia Wilayah Tapanuli Utara menggelar Webinar yang bertajuk “Surat Usul Pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya (UNTARA) Telah Diterima Oleh Presiden, Bagaimana Langkah Selanjutnya?”
Guru Besar Fisip USU Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA, Direktur Kelembagaan Kemendikbud RI Ridwan Anzib, Perwakilan PT Sucofindo Vera Lumban Tobing, Wakil Bupati Tapanuli Utara Sarlandy Hutabarat, SH serta Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI sampaikan gagasan pemikirannya terkait Universitas Negeri Tapanuli Raya di Webinar ini.
Dibuka Founder Kaum Milenial Indonesia Swangro Lumban Batu, S.T, M.Si dan dipandu moderator Novia Adventy Juran, Webinar tersebut menyajikan materi dan gagasan yang konstruktif terhadap pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia di Tapanuli Raya.
Wakil Bupati Taput berpendapat bahwa Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara berharap, ke depan Tapanuli Raya khususnya Tapanuli Utara akan menjadi lumbung SDM yang berkualitas, mahasiswa asal Tapanuli Raya itu cerdas, sayang kalau tidak kita bina dan kembangkan, maka kehadiran Universitas Negeri di Tapanuli Raya diharapkan akan mendorong upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di Tapanuli Raya.
Senada dengan Wabup, Vera Tobing, Perwakilan PT Sucofindo menuturkan bahwa Universitas Negeri Tapanuli Raya nantinya akan memperkaya keilmuan yang sudah dimiliki oleh IAKN.
Transformasi IAKN menjadi UNTARA ini nantinya akan melibatkan beberapa kabupaten di Tapanuli Raya, seperti pendirian Fakultas Kehutanan di Tapanuli Selatan, Fakultas Kedokteran di Tapanuli Utara, Pariwisata di Kabupaten Samosir, Perikanan di Sibolga, Kemaritiman di Tapteng, Pertanian di Humbahas.
Ini akan menjadi Universitas yang relevan dengan kebutuhan masa kini didukung topografi wilayah serta keunggulan kabupaten-kabupaten di Tapanuli Raya. Kajian akademis pendirian UNTARA telah kita lakukan secara ilmiah berdasarkan data primer dan sekunder.
Marlon Sihombing, guru besar USU berharap UNTARA suatu kebutuhan yang harus segera direalisasikan mengingat kehadiran UNTARA banyak memberikan multi effect terhadap Tapanuli Raya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, peningkatan ekonomi masyarakat, dan mendorong kualitas pendidikan menjadi lebih baik.
Sudah saatnya Universitas Negeri Tapanuli Raya hadir di Tapanuli, selama ini Kabupaten-Kabupaten di Tapanuli menjadi Kabupaten yang banyak mahasiswa nya melanjutkan pendidikan di luar Tapanuli bahkan di luar Sumatera, maka kehadiran UNTARA nanti pasti akan mendorong putra putri asal Tapanuli melanjutkan pendidikan di Tapanuli, UNTARA juga nantinya akan kita padukan dengan kearifan lokal.
Sedangkan Dirjen Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama RI, Prof Dr Thomas Pentury berpendapat kita semua harus sepakat, lembaga pendidikan yang dibangun harus memiliki kualitas yang baik, usaha transformasi juga harus melahirkan perluasan keilmuan dengan mengedepankan prinsip akuntabel, transparan, berbasis data dan kajian ilmiah serta menciptakan SDM yang berkualitas.
Tantangan dunia modern yang membutuhkan kehadiran ilmu agar intelektual/akademisi dan praktisi maupun pemuka agama Kristen yang terampil menggunakan pendekatan ilmu yang multidisiplin, interdisipliner, dan transdisipliner.
Proposal Universitas Negeri Tapanuli Raya yang disampaikan oleh Pemkab Tapanuli Utara sudah kita baca dan pelajari, memang UNTARA akan relevan dengan kebutuhan Tapanuli Raya jika melibatkan kabupaten-kabupaten di Tapanuli dalam pendirian nya.
Dirjen Bimas Kristen sendiri memiliki isu strategis dan rencana kerja untuk 2021-2025 antara lain Perumusan Visi Baru, Transformasi Kelembagaan PT, Penerapan Manajemen Kinerja, Penyederhanaan Birokrasi Layanan
Sementara Ridwan Anzib Direktur Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI menyampaikan Indonesia saat ini kelebihan perguruan tinggi, perguruan tinggi ini didominasi oleh perguruan tinggi swasta yang jumlah nya mencapai 4200 an, sedangkan perguruan tinggi negeri dibawah Kemendikbud masih berjumlah 122 dan 109 perguruan tinggi dibawah kementerian agama.
Kehadiran Universitas Negeri di Tapanuli Raya nantinya akan memberikan multi effect terhadap kawasan Tapanuli Raya, kita berharap nantinya Universitas Negeri Tapanuli Raya ketika sudah disetujui oleh Presiden harus kita perluas disiplin keilmuan dan pengembangan keilmuan nya di Tapanuli Raya.
Sebagai penutup Webinar, Doni Rahmadi Butarbutar berterimakasih untuk para narasumber, moderator, peserta dan semua yang terlibat dalam Webinar tersebut.
Doni menyampaikan lewat Webinar ini Kaum Milenial Indonesia berharap Webinar ini menjadi referensi yang konstruktif dalam upaya pengembangan SDM. Kita harus dukung pendirian UNTARA demi Tapanuli Raya yang hebat nantinya, kata Doni. (***)