SimadaNews.com – Indonesia kembali menerima kedatangan pasokan vaksin COVID-19 sebanyak 4.677.430 dosis dalam bentuk vaksin jadi yang siap pakai. Kedatangan vaksin tersebut dibagi menjadi dua tahapan kedatangan, yakni tahap ke-103 dan tahap ke-104.
Pantauan di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (28/10/2021), jumlah vaksin tersebut terdiri 677.430 dosis vaksin merk Pfizer dan 4.000.000 dosis vaksin merk Sinovac.
Pada kedatangan vaksin tahap ke-103, telah tiba vaksin Pfizer sejumlah 677.430 dosis. Vaksin ini diperoleh Pemerintah dengan cara pembelian langsung.
Vaksin Pfizer dijadwalkan tiba di Indonesia pada Kamis (28/10/2021) melalui Bandara Soekarno-Hatta. Vakin Pfizer ini diangkut ke Indonesia dengan menggunakan dua maskapai penerbangan.
Pertama, Maskapai K-Mile dengan nomor penerbangan 8K0804, tiba di Bandara Soekarno-Hatta, pukul 08.00 WIB.
Kedua, Maskapai MyIndoAirline dengan nomor penerbangan 2Y0923, tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 10.57 WIB.
Sebagaimana arahan Bapak Presiden, setiap vaksin jadi yang telah datang, akan langsung secepatnya didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia, agar program penyuntikan vaksin berjalan lancar dan lebih cepat.
Setelah tiba di Indonesia, vaksin Pfizer segera diserahkan kepada tujuh lokasi, yakni Dinkes Provinsi Jambi, Dinkes Provinsi Gorontalo, Dinkes Provinsi Sumatera Utara, Dinkes Provinsi Riau, Dinkes Provinsi NTT, Dinkes Prov. Bengkulu, dan Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan.
Sedangkan untuk kedatangan vaksin tahap ke-104, telah tiba vaksin merk Sinovac sejumlah 4.000.000 dosis. Vaksin ini diperoleh Pemerintah dengan cara pembelian langsung.
Vaksin Sinovac tiba di Indonesia pada Kamis (28/10/2021) pukul 11.48 WIB melalui Bandara Soekarno-Hatta. Vaksin Sinovac diangkut ke Indonesia dengan menggunakan Maskapai China Southern Airline dengan nomor penerbangan CZ5077.
Dengan datangnya vaksin pada tahap 103 dan 104, Indonesia telah kedatangan lebih dari 300 juta dosis vaksin, tepatnya 305,735,960, baik vaksin jadi maupun bahan baku.
Lancarnya kedatangan vaksin membuat upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi jadi lebih optimal. Ini seiring langkah pemerintah dalam meningkatkan capaian vaksinasi di daerah-daerah.
Selain jaminan ketersediaan stok vaksin, upaya percepatan juga dilakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya bagi yang masih ragu dan enggan untuk divaksinasi. Sekali lagi pemerintah menegaskan bahwa seluruh vaksin COVID-19 yang digunakan ini aman dan berkhasiat, serta sudah mendapatkan izin BPOM.
Bersamaan dengan itu, pemerintah tak lupa mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Presiden juga telah mengingatkan bahwa, belakangan ini, meski kecil, namun terjadi peningkatan jumlah kasus di Indonesia. Hal tersebut hendaknya membuat kita mawas dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Semua pihak tetap harus menjaga disiplin protokol kesehatan. Pelonggaran pembatasan mobilitas yang dilakukan hendaknya tidak diartikan bahwa pandemi telah berakhir, tetap disiplin prokes. (InfoPublik.id/***)