SimadaNews.com-Pasangan suami istri Lurian dan Hermawati, warga Nagori Pematang Syahkuda Kecamatan Gunung Malela, hanya bisa pasrah melihat kondisi putra keempat mereka Wahyu Syahputra.
Wahyu Syahputra yang masih berumur 1,5 tahun, sejak berumur sepuluh bulan mengidap giji buruk. Kondisinya sangat memperihatinkan, karena hari semaki hari berat badan Wahyu terus merosot dan kini tinggal 6,9 Kilogram.
Pengakuan Lurian, mereka tidak sanggup membiayai perobatan apalagi memberikan makanan yang bergizi kepada Wahyu. Apalagi membeli susu formula, supaya kondisi Wahyu bisa membaik.
Lurian hanya bekerja sebagai kuli bangunan yang belum pasti ada bangunan yang dikerjakan.
”Gimanalah, Bang. Saya kerjanya serabutan. Kalau ada kerja bangunan, jadi kuli bangunanlah,” kata Lurian, saat ditemui di kediamannya, Sabtu (20/7).
Hermawati menceritakan, anaknya berawal sakit sesak pada umur 10 bulan. Kemudian mereka bawa ke rumah sakit, dan menghabiskan biaya yang cukup banyak tapi tidak kunjung sembuh. Sehingga mereka membawa anaknya pulang ke rumah.
Selanjutnya, mereka mengurus surat-surat supaya mendapatkan kartu BPJS. Kemudian setelah ada kartu BPJS, mereka kembali membawa berobat ke beberapa rumah sakit. Tapi tetap tidak kunjung sembuh.
Hermawati tidak menampik, pihak kecamatan, pemerintah nagori dan puskesmas sudah memberikan perhatian dengan membantu memberikan obat-obatan dan susu. Namun mereka masih bingung dengan kondisi anaknya, karena tidak kunjung sembuh.
Dia menambahkan, dari hasil pemeriksaan paramedis anaknya mengidap penyakit epilipsi dan paru. Dan untuk membawa berobat supaya penyakit itu sembuh, kiranya Pemkab Simalungun melalui Bupati JR Saragih dapat memberikan perhatian dan bantuan.
”Kiranya Pak Bupati bisa memberikan perhatian dan bantuan, supaya anak kami ini dibawa berobat hingga sembuh,” harap Hermawati. (din/snc)