SimadaNews.com – Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn menegaskan pentingnya komitmen bersama seluruh pihak dalam menurunkan prevalensi stunting di kota itu.
Hal tersebut ia sampaikan saat membuka Rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Aksi 3 Rembuk Stunting Tahun 2025, di Ruang Serbaguna Pemko Pematangsiantar, Kamis (28/8/2025).
Wesly menekankan, percepatan penurunan stunting tidak bisa hanya mengandalkan satu sektor, melainkan membutuhkan sinergi, kolaborasi, serta inovasi dari semua pemangku kepentingan.
“Komitmen ini bukan sekadar di atas kertas, tetapi harus benar-benar dijalankan dengan sepenuh hati. Kita ingin membangun Pematangsiantar melalui sumber daya manusia yang berkualitas,” ujarnya.
Ia juga meminta lurah yang wilayahnya masuk dalam lokus stunting tahun 2025 untuk serius menjalankan program, termasuk memastikan setiap calon pengantin melakukan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan di puskesmas. Langkah tersebut dinilainya penting dalam mencegah stunting sejak dini.
Kepala Dinas P2KB Kota Pematangsiantar Hasudungan Hutajulu SH, yang juga Sekretaris TPPS, melaporkan bahwa berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di Pematangsiantar berada di angka 12,2 persen.
Capaian ini menempatkan Pematangsiantar pada posisi terbaik ketiga dari 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara.
“Meski angka tersebut cukup baik, kita tidak boleh lengah. Upaya penurunan stunting harus terus berlanjut agar prevalensi ini semakin turun dari tahun ke tahun,” tegas Hasudungan.
Rembuk Stunting merupakan bagian dari delapan aksi integrasi percepatan penurunan stunting sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.
Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama yang diawali oleh Wali Kota Wesly Silalahi, kemudian diikuti Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Gede Agus Dian Pringgana, Kapolres Pematangsiantar AKBP Sah Udur Togi Marito Sitinjak, Ketua TP PKK Liswati Wesly Silalahi, serta para pimpinan OPD dan stakeholder lainnya.
Acara turut dihadiri perwakilan BKKBN Sumut, pimpinan Bank Sumut dan BI Pematangsiantar, camat, kepala puskesmas, para lurah, hingga Ikatan Bidan Indonesia (IBI). (SNC)