SimadaNews.com-Bagi pegiat budaya nama Rumah Bolon (RB) Sidamanik, merupakan RB yang unik, lain dari RB peninggalan Kerajaan Simalungun masa lampau.
RB Sidamanik yang merupakan peninggalan klan Partuanon Damanik ini, memiliki berbagai situs yang masih nampak di sekitar pekarangan RB.
Pantauan SimadaNews.com, beberapa waktu lalu terlihat sejumlah situs seperti situs Bah Homitan, Batu Panggulangan dan Bah Paranggiran masih terlihat tertata dengan baik. Bahkan kini sering dikunjungi para wisatawan lokal.
Situ Bah Homita, merupakan tempat mandi dan air bersih keperluan sehari-hari pada zaman dulu dan masih dilestarikan oleh penduduk Sidamannik hingga sekarang.
Batu Panggulangan yakni, dulunya merupakan tempat hukuman bagi masyarakat yang melanggar norma-norma atau aturan yang diberlakukan partuanonon. Dulunya, siapa saja yang melanggar aturan yang dibuat oleh partuanon, maka akan dibuang ke jurang.
Sedangkan Bah Paranggiran, merupakan tempat sakral untuk membersihkan diri bagi kalangan keluarga dan keturunan partuanon klan Damanik.
Paling menarik dari RB Sidamanik, bangunannya di desain seperti bangunan rumah pada zaman kerajaan dulunya. Terlihat jelang ada tiang maroppat, tangga dan bangunan lengkap dengan pinar-pinar atau ornamen simalungun.
Tempat ini mengingat kan pengunjung yang datang, melihat kehidupan masa zaman kerajaan dulu khususnya klan Partuanon Damanik.
Lokasi ini, berada Kecamatan Sidamanik sekiat 30 Kilometer dari Kota Pematangsiantar. Menuju lokasi, terhampar luas kebuh teh Sidamanik.
Riahdo Girsang, salah seorang pegiat Budaya mengatakan, generasi muda sepantasnya diajak berkunjung ke lokasi ini untuk mempelajari nilai-nilai budaya dan sejarah yang ada di Simalungun. (bc/mas/sn)