SimadaNews.com-Juliana (28), perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah oknum dokter berinisial dr ES, mengaku dianiaya berulang-ulang oleh majikannya.
Tidak tahan dianiaya majikan, perempuan asal Batu Empat, Kecamatan Tandok Bandar Kabupaten Asahan itu pun memilih melarikan diri, saat membuang sampah. Dia pun meminta pertolongan dari warga komplek perumahan yang berada di Kecamatan Sitalasari itu.
Didampingi sejumlah warga dan Kepala RT di lingkungan perumahan itu, Minggu (24/6) malam, Juliana mengaku dipukul dr ES. Alasannya, karena anak oknum dokter itu jatuh saat berdiri di bangku. Karena anak jatuh, dr ES marah dan langsung memukulinya.
”Aku dipukul pakai martil padahal aku sudah minta ampun,” katanya.
Dia melanjutkan, sengaja pergi dari rumah, Kamis (21/6) saat membuang sampah sewaktu dr ES sedang tidur di rumah. Itu dilakukannya karena sudah tidak tahan lagi atas siksaan yang dilakukan majikannya itu.
Dia mengungkapkan, dr Es juga pernah mengancam akan memukul dirinya apabila meminta bantuan kepada warga sekitar.
”Tapi karena nggak tahan, kuberanikan pergi. Baru dibawa RT. Awalnya pihak kepolisian meminta kartu KK tapi aku tidak punya. Jadi warga sekitarlah yang membantu aku. Kalau tidak dibantu warga, mungkin aku sudah mati dibunuh dibuang ke hutan,” katanya.
Juliana menuturkan, tidak mau lagi kembali kerja dengan dr ES. Selain itu dirinya juga sudah membuat laporan kepada pihak polisi dan menyerahkan semua persoalan penganiayaan itu ke proses hukum.
Selain dipukul, Juliana pernah diancam pakai pisau. Dan bukan hanya itu, dia juga pernah dipukul oleh JK suami dari dr ES menggunakan gayung dan ditendang. Dia pernah juga tidak diberikan gaji oleh majikannya hanya karena membuat rusak pipa air.
”Tiga bulan nggak dikirim gajiku sama orangtua karena tidak dikasih. Gajiku dipotong mengganti pipa air yang rusak. Nangis-nangis aku, tapi malah diancam pukul lagi,” sebut Juliana.