SimadaNews.com-Jeni br Situmorang (22), jand asal Kepulauan Riau, yang bekerja sebagai asisten rumah tanggak di Jalan Bunga Seda Malam, Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang, ditemukan meninggal dengan kondisi bersimbah darah.
Informasi diperoleh, peristiwa itu terjadi Minggu (25/11) dini hari pukul 02:30 WIB. Peristiwa itu diketahui, berawal ketika warga mendengar suara jeritan meminta tolong dari dalam rumah Marga Ginting yang merupakan majikan Juni.
Mendengar teriakan itu, masyarakat mendatangi lokasi dan saat saat hendak masuk ke damalm rumah, warga melihat ada seorang oria berdiri di pintu pagar rumah. Bahkan pria yang diduga merupakan pelaku, sebelum pergi dari lokasi, sempat mengatakan, bahwa pipi Jeni berdarah kena ledakan handphone.
Selanjutnya, salah seornag warga menerobos masuk ke dalam rumah untuk memberikan pertolongan namun anehnya, pria yang mengatakan Jeni berdarah pipinya malah lari.
“Kami takutlah masuk, ya enggak jadi kami ke dalam rumah tersebut. kami takut pula dituduh kalau ada apa-apa,” kata warga saat ditemui di lokasi kejadian.
Mereka melanjutkan, setelah warga berkumpul dan diantaranya ada seorang personel polisi, baru warga berani masuk ke dalam rumah.
“Setelah kami masuk, kami sudah temukan Jeni tergeletak bersimbah darah. Tidak berapa lama, personel Polsek Sunggal tiba di lokasi melakukan evakuasi, “ kata warga.
Tidak berapa lama peristiwa penemuan Juni dengan kondisi meninggal, perspnel Polsek Sunggal melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap seorang pria berinisial RP (24), seorang mahasiswa perguruan swasta di Medan.
RP diketahui melakukan penganiayaan, karena sebelumnya Juni memergoki RP sedang melakukan aksi pencurian di rumah tempat Juni berkerja.
Kapolsek Sunggal, Yasir SIK SH MH, didampingi Kanit Reskrim, Iptu Phiilip, saat konferensi pers terkait kasus itu, Senin (26/11), mengatakan, penangkapan berawal dari hasil penyelidikan yang mengarah pada ciri-ciri seorang pria yang merupakan pelaku pembunuhan.
Dan setelah itu, pihaknya melakukan penangkapan terhadap RP dari lokasi persembunyian yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Dari hasil pemeriksaan awal, RP mengakui perbuatannya yang awalnya hanya ingin melakukan pencurian di rumah majikan Juni, namun saat hendak mencuri, aksi RP dipergoki Juni sehingga melakukan penganiayaa.
“RP mencuri karena mau menutupi tunggakan kuliah. Dia panic karena sudah kehabisan uang kuliah sehingga nekat mencuri,” katanya.
Dia menambahkan, jenazah korban setelah diotopsi di RS Bhayangkara, sudah diserahkan kepada pihak keluarga dan sudah dibawa di daerah Kampar Riau. (ali/snc)