SimadaNews.com-Seluas 50 hektare areal persawahan di Nagori Raja Maligas, Kecamatan Hutabayu Raja Kabupaten Simalungun, beberapa bulan terakhir mengalami kekeringan karena saluran irigasi yang rusak.
Atas kondisi itu, Kelompok Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Nusa Indah dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Murni Raja Maligas, meminta Dinas Pengairan Sumut segera menyikapinya.
Untung Gultom, salah seorang pengurus kelompok tani, kepada SimadaNews.com, Rabu 11 September 2019, mengatakan, kondisi persawahan kekeringan karena saluran air kondisinya sudah putus total. Dan bila tidak segera dilakukan perbaikan, para petani dimungkinkan tidak bisa memasuki musim tanam padi dan akan beralih ke tanaman lainya.
“Dinas Pengairan Sumut diminta segera merehab saluran irigasi sekunder di lokasi Bah Tongguran 4 di Beram 5 Raja Maligas,” kata Untung.
Untung bersama petani lainnya, mengaku jadwal musim tanam padi sebenarnya sudah waktunya. Tetapi karena kondisi saluran irigasi rusak, terpaksa para petani menunda mengelola lahan pertanian.
“Kalau pemerintah tidak merespon permintaan kami, terpaksa kami harus alih fungsi ke tanaman lain yang tidak membutuhkan air,” kata mereka.
Sementara, petugas lapangan Dinas Pengairan Sumut bermarga Hutapea, ketika dikonfirmasi melalui telepon, mengaku saluran irigasi di Beram lima telah putus total. Bahkan kondisi itu, sudah lama terjadi.
“Benar Lae, saluran irigasi yang ada di wilayah kerja saya sudah putus total. Sudah kulaporkan kondisi itu. Sebenarnya sudah lama rusak, tapi selama ini kami akal-akali supaya petani bisa tetap mengelola lahan mereka sebagaimana biasanya,” aku Hutapea. (snc)
Laporan: Jaya Damanik
Editor: Hermanto Sipayung