SimadaNews.com-Diangkatnya Jendral Fachrul Razi menjadi Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju, dinilai tepat sebagai sosok yang berkompeten dalam upaya membasmi radikalisme.
Upaya membasmi radikalisme, nantinya bisa dilakukan Jendral Fachrul Razi, melalui membangun ekonomi keummatan di berbagai program kerjanya.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Lembaga Ahli Pengadaan Desa (LAPD) Hasudungan Sihombing, Minggu 26 Oktober 2019, saat berbincang-bincang dengan SimadaNews.com.
Pada kesempatan itu, pria yang akrab dipanggil Has Toruan ini, mengucapkan selamat atas terpilihnya Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama di pemerintahan Presiden Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin.
“Jenderal Fachrul Razi adalah sosok yang kompeten untuk mengemban tugas negara tersebut,” kata Has Toruan.
Has Toruan memaparkan, meskipun Jendral Fachrul Razi berlatar belakang militer, namun beliau adalah pribadi yang memahami ilmu agama dengan baik. Beliau pun sangat peduli tentang pembangunan bangsa. Dan selama ini aktif sebagai Ketua Dewan Pembina Lembaga Ahli Pengadaan Desa (LAPD).
“Hal ini sejalan dengan satu tugas yang dititipkan oleh Presiden Jokowi kepadanya, yaitu meningkatkan ekonomi umat. Pembangunan ekonomi umat melalui pembangunan desa tentu menjadi hal yang sangat tepat,” ujarnya.
Pria yang dikenal sebagai penggagas Ekonomi Jalan Baru (EJB) ini, radikalisme erat kaitannya dengan ketimpangan ekonomi. Semakin lebar jurang ketimpangan ekonomi, maka radikalisme akan semakin mudah tumbuh subur, dan sebaliknya.
“Maka peningkatan ekonomi umat adalah langkah sangat tepat dengan cara meningkatkan kualitas SDM, khususnya di jajaran Pemerintahan Desa. Sehingga Program Dana Desa tidak diselewengkan, dan tepat guna bagi masyarakat desa untuk memacu pertumbuhan ekonomi desanya masing-masing,” pungkas Has Toruan.
Has Toruan berpendapat, bila pembangunan atau pembedayaan ekonomi keummatan dilakukan dengan baik, maka otomatis ketimpangan ekonomi bisa diperkecil dan pada akhirnya membuat radikalisme semakin kurang peminatnya.
Has Toruan juga mengatakan, sudah banyak kajian yang menunjukan kaitan erat antara radikalisme dengan ketimpangan ekonomi.
Dia berharap, r ke depan pengentasan jurang ketimpangan ekonomi menjadi titik fokus Kabinet Indonesia Maju.
“LAPD berharap agar ketimpangan ekonomi menjadi fokus kerja Kabinet Indonesia Maju, agar persoalan radikalisme bisa dieliminir secara maksimal, dan sangat tepat untuk memulainya dari desa. LAPD siap untuk berkontribusi, memberikan Bimtek yang profesional kepada Pemerintahan Desa demi pemerataan ekonomi umat, sekaligus mengentaskan paham radikalisme,” pungkas Has Toruan. (snc)
Laporan: Yulius Tarigan
Editor: Hermanto Sipayung