Simada News
Rabu, 17 September 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home Sudut Pandang
Pdt Saut Sirait

Pdt Saut Sirait

Pdt Saut Sirait: Sidang Raya PGI harus Kembalikan Gerakan Oikumene yang Ada

Simadanews.com by Simadanews.com
11 November 2019 | 17:16 WIB
in Sudut Pandang
Share on FacebookShare on Twitter

SimadaNews.com-Sidang Raya Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Ke-XVII digelar di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT pada tanggal 8-13 November 2019, diharapkan dapat mengembalikan gerakan oikumene yang ada.

Pdt Saut Sirait, melalui keterangan tertulisnya, Senin 11 November 2019, menyampaikan, PGI bukan tuan dari Sinode-Sinode dan PGI bukan perumus dogma Sinode itu sendiri. Akan tetapi, pimpinan Sinode yang harus kuat dan akses ke penguasa. Termasuk  yang memiliki masalah kejiwaan oikumene perlu diinventarisir.

Saut menyebutkan, manakala kaum terpelajar pribumi, khususnya lulusan Hoogore Thelogische School (HTS) 9 Agsustus 1934), menjadi pelayan di gereja, semangat oikumene telah tertanam di sanubari mereka.

Sebagai contoh, Prof. Muller Kruger, menjadi tonggak tersendiri dalam pengembangan theologia in loco, saat dia menjadi rektor kedua.

Sebelumnya, 28 Desember 1932, Christelijke Studenten Vereging (CSV) of Java telah berdiri di Kaliurang (9 Februari 1950 menjadi GMKI, dimotori Bapak Leimena). HTS kemudian berubah menjadi STT pada 27 September 1954.

Mahasiswa HTS memperoleh ruang bertheologia in loco dalam rumah Oikumene, manakala mereka menjadi akticis CSV of Java.

Ketika mereka lulus, lanjut Saut, perjumpaan lintas suku, denominasi gereja dan ragam disiplin ilmu dari mahasiswa-mahsiswa jon theologi, membentuk jiwa dan semangat oikumenis yang membara.

Spirit Oikumene itu mereka wujudkan dengan mendirikan Dewan Permusyawaratan Gereja-gereja (Mei 1946), berpusat di Yogya, Majelis Usaha Bersama Gereja-gereja di Indonesia Bagian Timur, 9 Maret 1946, berpusat di Makassar, dan Majelis Gereja-Gereja bagian Sumatera.

Kaum terpelajar pelayan (pendeta) gereja-gereja yang dibekali theologia in loco yang mumpuni dan perjumpaan dengan seluruh suku, disiplin ilmu dan denominasi Gereja di GMKI, semakin menguatkan kontak dan jaringan satu sama lain.

Apalagi getar Ut Onmes Unum Sint, Yoh 17:21, (supaya semua menjadi satu), yang menjadi jiwa dan salam nasional GMKI, mendorong dan mempermudah mereka untuk mendirikan rumah oikumene yang lebih luas, tidak hanya pada diri mahasiswa dan senior-senior di GMKI, tetapi harus seluruh umat gereja.

Dengan mengambil tempat di STT Jakarta, 23-28 Mei 1950, dilaksanakan konferensi pembentukan dewan gereja-gereja di Indonesia.

Spirit menjadi satu itulah yang menjadi keharusan untuk terus menerus digemakan DGI (d/h PGI) melalui keputusan, program, langgam, sikap dan elit para eksekutif PGI.

“Namun dengan jujur harus diakui, pada masa rezim PGI saat ini, hubungan dengan organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan yang Oikumenis mengalami kemerosotan. Ini yang pertama dalam sejarah gerakan oikumene di Indonesia,” terang Saut, mengulangi.

Mantan Ketua Pengembangan Silabus Pembinaan Pemuda PGI 1985 ini, menuturkan, PGI yang tujuan utamanya mewujudkan oikumene, justru menciptakan “keretakan oikumenis”.

“Sungguh sebuah ironi, para pengemban “oikumene”, khususnya para penanggungjawab yang fulltimer di PGI justru menciptakan jarak, bahkan “permusuhan” dengan organisasi pemuda-mahasiswa yang menjadi pilar utama oikumene di Indonesia,” tegas Saut.

Saut memaparkan, pada organisasi pemuda-mahasiswa yang oikumenis itulah anak-anak seluruh gereja-gereja, dari GBI, GMIM, GKS, GKE, GKJ, BNKP, dan lain-lain berjumpa dalam semangat dan bingkai oikumene. Kaum muda dan mahasiswa ini merupakan mitra intim yang dipelihara PGI sejak kelahirannya dan pada pemimpin-pemimpin yang lalu, kecuali “Eksekutif Utama” PGI sekarang.

Bagi Kurator Pendidikan Politik PGI (2005-2007) ini, kondisi demikan teramat penting untuk segera dipulihkan. Sedangkan orang yang membuat masalah atas keretakan itu, Saut menyebutnya “Tidak Berjiwa Oikumenis”.

Dan, mereka yang menjadi bagian dari masalah tidak akan mungkin mengatasinya.

“SR (Sidang Raya) ini harus mengembalikan roh oikumene itu dengan lebih dulu memilih orang yang tidak mengalami “masalah kejiwaan oikumenis”. Apalagi terhadap para pemuda dan mahasiswa yang merupakan masa depan, kesinambungan dan pembaruan semua,” pungkas Saut.

Pemaknaan oikumene yang lebih substansial bagi dosen STT HKBP ini, adalah pengadaan kanal atau jembatan bagi Sinode-Sinode untuk mendapat akses terhadap para pengambil keputusan dalam semua bidang.

Selama ini, ujar penggagas Perkemahan Pemuda PGI ini, eksekutif PGI, khususnya beberapa orang yang menguasai dan memiliki akses itu, tanpa “membagi” kepada pimpinan-pimpinan Sinode.

Padahal letak kepentingan umat yang membutuhkan perlu akses terhadap penguasa, sangat jelas sepenuhnya pada pimpinan sinode-sinode. Bukan sekadar membawa dan melibatkan para pimpinan dalam acara-acara seremonial.

“Pimpinan gereja-gereja hanya penggembira, bahkan jadi “barang jualan”. Itu yang dialami mereka,” katanya.

Saut berharap, eksekutif (pengurus) PGI berikutnya harus memastikan dan menjamin akses yang kuat bagi pimpinan sinode-sinode. Bahkan harus dipetakan dengan baik.

“Misalnya, pimpinan sinode-sinode di Papua perlu prioritas akses terhadap Panglima atau Menkeu dan Menlu. PGI harus bisa membuka akses bagi mereka secara langsung dan berkelanjutan. Demikian juga dengan pimpinan sinode-sinode di Sulawesi, Sumatera, Kalimantan dan Jawa sekalipun. Bukan PGI yang menggenggam akses-akses pada penguasa, tetapi pimpinan-pimpinan sinodelah yang harus dibukakan,” ujarnya.

Kasus pernyataan sikap “iman” eksekutif, khususnya yang fulltimer di PGI menyangkut, harus menempuh mekanisme dan prosedur yang menghargai dan menempatkan pimpinan sinode-sinode sebagai pemilik PGI, bukan eksekutif.

Tanpa memasalahkan substansinya, mekanisme dan prosedur mengenai LGBT, sangat jelas telah menempatkan eksekutif PGI di atas pimpinan sinode-sinode, yang memiliki dogma masing.

Kerusakannya adalah pada mekanisme dan prosedur. PGI tidak memiliki hak untuk merumuskan semacam “dogma” bagi gereja-gereja. Ini merupakan perusakan substansi PGI, fundamental oikumene yang telah bergeser.

Bagi gereja-gereja, dogma terhadap LGBT, mungkin tidak sesuai dengan selera dan iman eksekutif PGI, namun sama sekali PGI tidak memiliki kewenangan untuk mengeluarkan sikap baru atau “dogma” PGI tersendiri atas hal itu. Hal ini sangat penting untuk dingatkan agar ke depan PGI tidak menjadi tuan dogma gereja-gereja. Dalam kasus ini teramat jelas, Eksektutif (PGI) berhadap-hadapan bagai head-head terhadap pimpinan sinode-sinode gereja, yang sesungguhnya “pemilik” PGI itu sendiri.

“Para pimpinan Sinode sekarang pasti bisa mengingat dan mengenang, meski mungkin sayup-sayup dalam zaman Soeharto, sikap Eksekutif PGI yang sedemikian kuat bersatu dengan pimpinan sinode-sinode menghadapi tekanan berat mengenai asas tunggal yang melampaui kewenangan pemerintah. Sangat kuat, cita rasa oikumene yang merambah ke seluruh umat dan berbuah. Atau mungkin Bapak Soeharto harus kita sebut dan hidupkan sejenak di ruang sidang SR PGI, di Gereja Payeti? Maaf, Bapak Soeharto sudah meninggal, sekadar melawan lupa,” pungkas Saut mengakhiri. (rel/snc)

Editor: Hermanto Sipayung

Share228Tweet143Pin51

Berita Terkait

Hermanto Hamonangan Sipayung, SH, CIM

Amnesti-Abolisi Hasto dan Lembong:  Bukan Sekadar Maaf tapi Peluang Koreksi Hukum

01/08/2025

PEMBERIAN  amnesti dan abolisi kepada Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong dalam kasus menyeret nama mereka ke dalam pusaran polemik hukum,...

PILKADA 2024, ANAK MUDA BISA APA?

02/07/2024

PEMILU  Tahun 2024 sudah selesai, sebentar lagi pemilihan kepala daerah yang hakikinya dilaksanakan sekali setiap lima tahun akan dimulai. Secara...

Aspek Positif dan Negatif dari Perubahan Umur Calon Presiden dan Wakil Presiden

04/06/2024

PEMILIHAN Presiden pertama kali di Indonesia bukan dari pemilihan umum yang langsung dipilih oleh rakyat. Pemilihan Presiden pada awal tahun...

Prof Dr Heri Budi Wibowo

Indonesia Menuju Swasembada Pangan dan Makan Siang Gratis dengan Modifikasi Cuaca

17/05/2024

KETAHANAN pangan menjadi salah satu sasaran program jangka Panjang pemerintah sampai tahun 2040 menuju Indonesia emas. Target utama dari ketahanan...

Pematangsiantar Butuh Pemimpin Berani dan Akses Alternatif Hadirkan Dana Pembangunan

16/04/2024

SimadaNews.com-Pemilihan kepala daerah, termasuk di Kota Pematangsiantar, menjadi sorotan pada tahun ini. Sejumlah calon wali kota potensial telah mulai muncul...

Selamat Datang Era Legitimasi Vs Legalitas

16/02/2024

PUJI Syukur pada Sang Ilahi ! Pemilu Serentak 2024 sampai saat ini berjalan sesuai agendanya.. Ternyata jnggulan pilihan politik perwakilan...

Berita Terbaru

News

Traffic Light Sering Mati, Terminal Bayangan Masih Marak di Kota Siantar

17 September 2025 | 07:44 WIB
News

DPRD Tolak Kehadiran Bajai Online di Kota Pematangsiantar

16 September 2025 | 21:23 WIB
News

Amaliun Hotel Apresiasi Layanan Indibiz Telkom Pada Hari Pelanggan Nasional 2025

16 September 2025 | 20:51 WIB
News

PW KAMMI Sumut Gelar Diskusi Kebangsaan: Supremasi Sipil dan Desakan Investigasi Kerusuhan Agustus jadi Sorotan

16 September 2025 | 20:30 WIB
News

DPRD Soroti Hilangnya Program Kota Layak Anak di Pematangsiantar

16 September 2025 | 20:12 WIB
News

Pagi Tragis di Huta Baru Simantin Pane Dame, Seorang Petani Akhiri Hidup di Ladang Jagung

16 September 2025 | 09:24 WIB
News

Telkom Sumut Gelar Health Leaders Gathering Bersama Rumah Sakit se-Sumatera Utara

15 September 2025 | 21:28 WIB
News

IIER dan PSPK Sukses Gelar Workshop Keamanan Anak di Ruang Digital

15 September 2025 | 20:31 WIB
News

Enam Hari Tak Keluar Rumah, Hotma Justina Sidabalok Ditemukan Sudah Meninggal

15 September 2025 | 16:38 WIB
News

Wesly Silalahi Hadiri Penutupan Dikmata Infanteri TNI AD Gelombang II TA 2025

14 September 2025 | 16:32 WIB
News

Rumah Wartawan di Pematangsiantar Didobrak OTK, Keluarga Ketakutan

14 September 2025 | 14:25 WIB
News

Wesly Silalahi Lepas Atlet Wushu Naga Sakti Bertanding ke Malaysia

13 September 2025 | 19:38 WIB
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba sumber

  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba sumber

xnxx