Simada News
Jumat, 23 Mei 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home SOROT

“Revolusi Mental Politisi” untuk Indonesia Maju (1)

Simadanews.com by Simadanews.com
8 Mei 2021 | 22:11 WIB
in SOROT
Share on FacebookShare on Twitter

catatan | ingot simangunsong

 

SETELAH Joko Widodo (yang akrab dipanggil Jokowi)—juga mantan Walikota Solo 2 periode dan mantan Gubernur DKI Jakarta itu—menjadi Presiden RI ke-7, terbitlah sebuah buku dengan judul “Revolusi Mental” yang merupakan kumpulan tulisan dari sejumlah pakar sekaligus pemikir di negeri ini, INDONESIA.

Di dalam buku tersebut, terdapat juga tulisan Jokowi dengan judul “Revolusi Mental.”

Membaca buku tersebut—walau belum selesai dilahap habis—yang ditampilkan dalam tiga bagian itu, saya melihat ada sesuatu yang tidak disentuh dengan mendalam, yang sebenarnya sangat penting sekali diberi perhatian khusus.

Kegelisahan karena tidak tersentuh itulah, yang membuat saya melahirkan sebuah pemikiran betapa sangat pentingnya gerakan “Revolusi Mental Politisi”, agar negeri ini tidak dipenuhi oleh politisi busuk, penjahat politik dan bertambah lagi dengan munculnya politisi sakit jiwa (depresi).”

TANGGUNGJAWAB PARTAI POLITIK

Partai politik (parpol)—yang kini jumlahnya 16 parpol, dan ditambah 4 parpol lokal di Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam (NAD)—adalah lembaga yang lebih besar tanggungjawabnya terhadap realisasi gerakan “Revolusi Mental Politisi.”

Karena parpol adalah tempat bernaungnya ratusan, ribuan bahkan jutaan politisi yang tersebar di negeri ini.

Parpol melalui kader-kadernya, adalah pemilik kontribusi terbesar dalam melahirkan berbagai kebijakan dalam perjalanan bernegara dan berbangsa di negeri ini, INDONESIA.

Kondisi percepatan pembangunan yang bermartabat, beradab dan beretika, dimana rakyat memiliki kedaulatan untuk mendapatkan fasilitas kesejahteraan, sangat tergantung pada seberapa baik mental para politisi mengemas dirinya.

Parpol yang didirikan dengan berbagai maksud dan tujuan, melalui “Revolusi Mental Politisi”, diharapkan dapat menyamakan persepsi bahwa INDONESIA, adalah rumah besar rakyat yang sangat membutuhkan kehidupan yang damai dan sejahtera.

Setiap parpol, yang juga bagian dari kerakyatan—melalui fungsionarisnya—harus terpanggil untuk lebih mementingkan kepentingan bangsa, negara mau pun orang banyak.

Melalui “Revolusi Mental Politisi”, parpol memiliki tanggungjawab untuk melepaskan lembaganya dari tindakan yang selama ini dilakukan kadernya hanya untuk memenuhi kepentingan diri sendiri, kepentingan kelompok dan kepentingan partai.

Nuansa mementingkan diri sendiri, kelompok dan partai inilah, yang membuka peluang besar, lahirnya kader partai bermental politisi busuk, penjahat politik dan politisi sakit jiwa (depresi).

Sikap mau pun tindakan inilah, yang membuat arah pembangunan yang sudah dikemas dengan baik, terukur dan mengarah pada Indonesia maju dan melaju, menjadi melenceng atau berputar arah, karena para politisi busuk, penjahat politik dan politisi sakit jiwa, telah menjelmah menjadi bromocorah dan koruptor.

Mereka-mereka inilah, yang menyelewengkan anggaran belanja negara, untuk dimasukkan ke saku celana atau rekening bank diri sendiri, kelompok maupun partai.

MEMBEBASKAN PARPOL

Dalam tulisannya “Revolusi Mental”, Jokowi mengatakan, “INDONESIA saat ini menghadapi suatu paradoks pelik yang menuntut jawaban dari para pemimpin nasional. Setelah 16 tahun melaksanakan reformasi, kenapa masyarakat kita bertambah resah dan bukannya tambah bahagia, atau dalam istilah anak muda sekarang, semakin galau?” (hal 3).

Para pemimpin nasional yang dimaksud, tentu di dalamnya adalah para ketua umum parpol. Persoalan kenapa masyarakat kita bertambah resah dan bukannya tambah bahagia, atau dalam istilah anak muda sekarang, semakin galau, mau atau tidak mau, suka atau tidak disukai, juga menjadi tanggungjawab parpol yang ada di negeri ini untuk memikirkannya.

Hal itu pun tergantung pada ketulusan hati para pemimpin parpol untuk membebaskan parpol yang dipimpinnya dari kader politisi busuk, penjahat politik dan politisi sakit jiwa (depresi). Peranan pimpinan parpol, akan menjadi sangat bermanfaat dalam percepatan Indonesia maju dan melaju.

Jadi, kemajuan pembangunan negeri ini sangat tergantung pada mau tidaknya para pemimpin parpol untuk menggelar “Revolusi Mental Politisi” di kandang masing-masing. (lanjut ke edisi 2)

 

Share220Tweet138Pin50

Berita Terkait

Aset Simalungun yang Dijadikan Panglong

24/01/2022

DPRD Kabupaten Simalungun per 1 Desember 2021, telah menyampaikan rekomendasi kepada Bupati Kabupaten Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga untuk melakukan evaluasi serta meninjau ulang pengelolaan...

Sumbu Pendek Gianto Wijaya, Bara JP Jatim, dan Pajak Sembako

16/06/2021

Oleh | Iqb@l M@ngun S@rwoto     KAUM sumbu pendek itu, komunitas yang gampang disulut api, dan langsung terbakar. Relawan Dulur Ganjar Pranowo (DGP),...

Pertemuan Menteri Siti Nurbaya Bakar, Masyarakat Adat Minta KLHK Cabut Izin Konsesi PT TPL di Tano Batak

13/06/2021

SimadaNews.com - Tujuh perwakilan Komunitas Masyarakat Adat dari Tano Batak  didampingi KSPPM dan AMAN Tano Batak melakukan pertemuan yang digagas...

Rizal Ramli, Enough! Ganjar Pranowo Itu Jembatan Perubahan

12/06/2021

catatan | Iqb@l M@ngun S@rwoto     Era pemimpin pencitraan sudah berakhir, rakyat hidup susah. Enough is enough! Kalimat di...

Jangan Kamu Ambil…..Itu Punya Negara

01/06/2021

(Pesan Moral Bung Karno)   catatan | ingot simangunsong SAAT Bung Karno—Sang Proklamator, Presiden RI 1—dipaksa para tentara untuk meninggalkan Istana...

Bung Karno: “Kalau Saya Melawan Nanti Perang Saudara”

31/05/2021

(Para Elit Politik, Camkan Itu)   catatan | ingot simangunsong   “KALIAN tau apa, kalau saya melawan nanti perang saudara, perang...

Berita Terbaru

News

Wesly Silalahi Ikuti Tanam Padi Serentak dan Salurkan Ribuan Kilogram Benih Unggul

23 Mei 2025 | 20:31 WIB
News

Mantap…Sebelas Siswa SMAN 1 Plus Raya Lolos Seleksi Universitas Pertahanan RI

23 Mei 2025 | 20:16 WIB
News

Kades Napajoring Desak Penegakan Hukum terhadap Perambah Hutan Lindung

23 Mei 2025 | 17:51 WIB
News

Penerimaan Siswa Baru di SMKN 1 Siantar Berjalan Lancar

23 Mei 2025 | 13:25 WIB
News

Akses Antar Nagori Terganggu! Jembatan di Rambung Merah Amblas Diterjang Hujan

22 Mei 2025 | 23:29 WIB
News

Pengurus KONI  Silaturahmi dengan Wesly Silalahi, Bahas Pelantikan dan Pembenahan Stadion Sangnaualuh

22 Mei 2025 | 20:21 WIB
News

Nilai Jalur Domisili Siswa Baru di Toba Disorot, MTsN Balige Jadi Sorotan

22 Mei 2025 | 18:30 WIB
News

Diduga Bermain Judi, Oknum Kades di Labura Hanya Diberi Teguran oleh Camat

22 Mei 2025 | 18:20 WIB
News

Diduga Penyakit Kambuh, Polar Pardede Ditemukan Meninggal di Rumahnya

21 Mei 2025 | 18:58 WIB
News

Warga Pulo Dogom Keluhkan Asap Pembakaran Jangkos PT MSJ

21 Mei 2025 | 18:21 WIB
News

Pemko Pematangsiantar Tanggung Jaminan Sosial 11 Ribu Pekerja Rentan 

21 Mei 2025 | 17:42 WIB
News

Video Viral Diduga Kades Main Judi, Camat Na IX-X: Sudah Kami Panggil dan Ingatkan

21 Mei 2025 | 15:49 WIB
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba