SimadaNews.com– Wali Kota Pematangsiantar, dr. Susanti Dewayani, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI, Agung Nur Rohmad.
MoU ini mencakup peningkatan kompetensi dan pemberian bantuan permodalan bagi kelompok masyarakat di Kota Pematangsiantar.
Penandatanganan MoU berlangsung di Aula Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan, Jalan Amal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan. Selain dr. Susanti, sejumlah kepala daerah lain turut menandatangani MoU serupa, termasuk Wali Kota Tanjungbalai, Wali Kota Padangsidimpuan, Bupati Tapanuli Selatan, Bupati Labuhanbatu Selatan, dan Bupati Langsa dari Provinsi Aceh.
Kolaborasi untuk Mengatasi Tantangan Tenaga Kerja
Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemenaker RI, Agung Nur Rohmad, menyatakan perlunya kolaborasi antara pemerintah daerah dan Kemenaker untuk menghadapi peningkatan jumlah tenaga kerja.
Ia menyoroti rendahnya kompetensi dan kualitas tenaga kerja akibat ketidaksesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga pelatihan yang diselenggarakan BBPVP menjadi krusial.
Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof. Yassierli, menambahkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia sedang menghadapi tantangan besar, dengan 53 persen pengangguran berasal dari sektor informal.
Hal ini, menurutnya, membutuhkan langkah mitigasi, antisipasi, dan kolaborasi untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang siap bersaing dan dapat diserap oleh industri.
Komitmen Pemkot Pematangsiantar
Usai penandatanganan MoU, Wali Kota Pematangsiantar, dr. Susanti Dewayani, menyampaikan rasa terima kasih kepada Kemenaker atas kesempatan yang diberikan kepada Pemkot Pematangsiantar.
Ia menegaskan bahwa kerja sama ini bertujuan meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan vokasi di BBPVP Medan sekaligus mendukung kelompok masyarakat dengan bantuan permodalan.
“Kami berterima kasih kepada Kementerian Ketenagakerjaan atas dukungan ini. Semoga langkah ini dapat meningkatkan kompetensi masyarakat Pematangsiantar dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar dr. Susanti. (snc)