Simada News
Minggu, 8 Juni 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home Ekbis

Bisnis Maskapai Sriwijaya Air, Mulai dari Satu Pesawat hingga Berutang Sekitar $ 63 Juta

Simadanews.com by Simadanews.com
14 Januari 2021 | 08:57 WIB
in Ekbis
Share on FacebookShare on Twitter

SimadaNews.com – Kehadiran Sriwijaya Air di blantika penerbangan Indonesia sungguh mengagumkan. Dimulai hanya satu pesawat pada 2003, kini maskapai tersebut tercatat sebagai maskapai terbesar ketiga di tanah air. Hal ini, sebagaimana dilansir dari Reuters, Selasa (12/1), tak lepas dari strateginya, yaitu menerbangkan pesawat tua yang murah dan juga memilih rute-rute penerbangan yang banyak diabaikan para pesaing.

Maskapai menengah yang memiliki sedikit penerbangan internasional itu menjadi sorotan publik pada minggu ini ketika Boeing Co 737-500 yang berusia hampir 27 tahun miliknya jatuh di Laut Jawa pada hari Sabtu (9/1). Pesawat tersebut membawa 62 orang di dalamnya.

Perjalanan Sriwijaya dimulai pada 17 tahun yang lalu ketika kakak beradik Chandra dan Hendry Lie -yang keluarganya berkecimpung dalam dalam industri pertambangan timah dan garmen- dan mitra bisnis meluncurkan maskapai ini hanya dengan satu pesawat. Rute yang dipilih adalah kampung halaman mereka di Pangkal Pinang di Pulau Bangka ke Jakarta.

Sriwijaya Air fokus dalam menggarap rute lapis kedua dan ketiga sehingga memiliki pelanggan setia. Strategi ini membantunya dalam merebut hampir 10 persen pangsa pasar, di belakang Lion Air dan Garuda Indonesia.

“Mereka memiliki pendekatan bisnis yang masuk akal,” kata sumber industri yang tidak berwenang untuk berbicara di depan umum tentang para pendiri Sriwijaya.

Mereka menggunakan model bisnis konservatif untuk memperoleh pesawat tua dengan harga murah. Langkah itu dipilih daripada membeli pesawat baru seperti yang dilakukan maskapai yang berkembang pesat, seperti Lion Air, Grup AirAsia Malaysia Bhd dan VietJet Aviation JSC Vietnam.

Menurut situs web Planespotters.net, armada Sriwijaya dan anak usaha regionalnya NAM Air, rata-rata berusia hampir 20 tahun. Artinya usia pesawat mereka hampir tiga kali lebih tua daripada miliki Grup Lion Air.

Pesawat nahas yang jatuh dalam musibah Sriwijaya Air adalah jenis Boeing 737-500. Penyedia data penerbangan Cirium mengatakan armada tersebut adalah satu dari hanya 77 pesawat serupa yang tersisa yang masih beroperasi di dunia. Operator lain yang saat ini mengoperasikan Boeing seri serupa adalah termasuk maskapai seperti Nigeria Air Peace dan SCAT Airlines dari Kazakhstan.

Dua mantan karyawan Sriwijaya mengatakan kepada Reuters bahwa ada alasan strategis untuk mempertahankan pesawat seri lama karena biaya akuisisi yang lebih murah.

Kapasitas tempat duduk yang lebih kecil, yaitu 120, juga lebih sesuai untuk rute-rute tertentu, seperti Jakarta ke Pontianak.

Pesawat tua sebenarnya dapat dioperasikan dan aman seperti pesawat yang usianya yang lebih baru jika dirawat dengan tepat.

Meskipun hal tersebut membawa konsekuensi, yaitu biaya perawatan yang lebih tinggi dan juga penggunaan bahan bakar yang lebih boros.

Kementerian Perhubungan Indonesia mengatakan pada hari Selasa (12/1) bahwa pesawat Sriwijaya yang jatuh telah melewati pemeriksaan kelaikan udara pada bulan Desember.

Meningkatnya biaya pemeliharaan dan harga tarif yang rendah karena persaingan yang memanas membuat Sriwijaya pada tahun 2018 memiliki utang yang besar kepada anak usaha Garuda yang bergerak dalam bidang pemeliharaan pesawat, GMF AeroAsia.

Per 30 September 2020, Sriwijaya dan NAM berutang sekitar $ 63 juta kepada GMF AeroAsia. Garuda telah memperingatkan adanya kerugian perubahan nilai utang Sriwijaya sebesar $ 37,5 juta.

Status posisi keuangannya sejak dimulainya pandemi tidak jelas, tetapi seorang pilot Sriwijaya, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan ada pemotongan gaji dan pengurangan jumlah pesawat yang beroperasi selama pandemi.

Hal tersebut sejalan dengan banyaknya maskapai penerbangan global lain yang melakukan langkah serupa.

Pilot tersebut menambahkan bahwa maskapai tersebut juga telah mematuhi semua persyaratan pelatihan dan pemeliharaan selama pandemi.

Planespotters.net mengatakan Sriwijaya dan NAM memiliki 34 pesawat yang setengah dari angka tersebut sedang beroperasi.

“Pertanyaannya sekarang adalah apakah Sriwijaya, yang sudah dalam kondisi kesehatan finansial yang buruk, mampu mengatasi kecelakaan ini, karena Covid-19 telah melumpuhkan semua maskapai,” kata Shukor Yusof, kepala konsultan penerbangan Malaysia Endau Analytics. [voaindonesia]

Tags: MaskapaiSriwijaya
Share222Tweet139Pin50

Berita Terkait

1.237 Pelaku UMKM Sudah Peroleh Sertifikasi Halal atas Bantuan Pertamina

17/02/2024

SimadaNews.com- PT Pertamina (Persero) mendampingi 1.237 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) meraih sertifikasi halal sebagai upaya perusahaan untuk...

Saatnya UMKM Sumut Naik Kelas

09/01/2024

SimadaNews.com-Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara (Sumut) Dessy Hassanudin menginginkan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Provinsi...

Wakil Bupati Simalungun Zonny Waldi menyerahkan bantuan secara simbolis buku tabungan kepada penerima bantuan modal usaha.

Zonny Waldi Hadiri Bulan Inklusi Keuangan  “Akses Keuangan Merata Masyarakat Sejahtera”

25/10/2023

SimadaNews.com-Wakil Bupati Simalungun H Zonny Waldi menghadiri kegiatan Bulan Inklusi Keuangan yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Simalungun, Pamatang Raya,...

Harga Bawang dan Nila Anjlok, Warga Haranggaol Mengeluh

19/10/2023

SimadaNews.com-Harga Jual Bawang dari Pertanian dan Harga ikan Nila saat ini anjlok. Tidak sesuai harga modal, harga pasar bawang turun...

Pemko Pematang Siantar Gelar Pasar Murah

06/10/2023

SimadaNews.com-Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar melalui Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan menggelar kegiatan Pasar Murah di delapan kecamatan di berbeda...

dr Susanti Ikuti Rakor Pembahasan Langkah Pengendalian Inflasi Daerah

18/09/2023

SimadaNews.com - Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Langkah Konkret Pengendalian Inflasi Daerah,...

Berita Terbaru

News

Tragis! Satu Keluarga Jadi Korban Kecelakaan di Simalungun, Tiga Meninggal

7 Juni 2025 | 21:00 WIB
News

Wesly Silalahi Saksikan Penyembelihan Hewan Kurban Idul Adha

7 Juni 2025 | 20:46 WIB
News

Pria Warga Riau Ditemukan Meninggal di Pinggir Kebun Karet PT Bridgestone

7 Juni 2025 | 19:56 WIB
News

Kota Toleran, Kota Aman: Wali Kota Wesly Dorong Peran Gereja dalam Jaga Kedamaian Siantar

6 Juni 2025 | 22:14 WIB
News

Polres Simalungun Tebar Kepedulian Lewat 17 Hewan Kurban di Hari Raya Idul Adha

6 Juni 2025 | 21:49 WIB
News

Perkuat Iman, Rajut Kebersamaan: Lapas Tebing Tinggi Laksanakan Sholat Idul Adha 1446 H

6 Juni 2025 | 20:09 WIB
News

Wujud Cinta Lingkungan, Ordo Karmel dan KSSY Tebar Eco Enzyme di TPA Pematangsiantar

5 Juni 2025 | 23:40 WIB
News

Idul Adha 1446 H, Pemko Pematangsiantar Kurbankan 9 Ekor Sapi

5 Juni 2025 | 19:32 WIB
News

Vandiko Serahkan Hewan Kurban Bantuan Presiden dan Gubernur Sumut, Bukti Nyata Kepedulian Antar Umat

5 Juni 2025 | 19:24 WIB
News

Pembangunan Gedung IV Pasar Horas Ditarget Selesai Menjelang Natal dan Tahun Baru

5 Juni 2025 | 15:33 WIB
News

Perkuat Kamtibmas, KSAD Tinjau Wilayah Hukum Polres Simalungun

5 Juni 2025 | 15:11 WIB
News

Tuan Rondahaim Saragih, Penerima Bintang Jasa Utama RI Layak Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional

5 Juni 2025 | 09:35 WIB
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba

slot gacor
slot gacor
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba