SimadaNews.com-Kegiatan penyadapan gerah pinus di Hutan Sigiringgiring, disesalkan masyarakat beberapa waktu lalu, karena akan berdampak pada kerusakan lingkungan. Selain itu, bila batang pinus disadap secara keliling, pohon akan rusak dan menimbulkan masalah baru.
“Permasalahanya, jika menyadap dari empat sisi atau keliling batang pinus. Otomatis batang rusak,” kata pegiat masalah lingkungan, F.Purba SHut, ketika diminta tanggapannya, Jumat (23/11).
Kepada SimadaNews.com, pria lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB), pengelolaan atau penyadapan pohon pinus tidak bisa dilakukan dengan cara menyadap secara keliling. Dan bila hal itu dilakukan, harusnya ada masa peremajaan tanaman.
“Sudah adakah masa peremajaan?, Ya kalo belum ada ,tidak usah kerjakan karena itu sama saja merusak hutan. Sekarang kalau pun dideres (sadap,red) apa sumbangsihnya kepada masyarakat yang akan dirugikan atas kegiatan itu? Ini infonya, sosialisasi pun tak ada,” katanya.
Seperti diketahui sebelumnya, ada penyadapan getah pohon pinus di Sigiring-giring Haranggaol yang membuat warga bertindak dengan melakukan demo. Warga khawatir apabila pinus yang disadap rusak dan mati, maka akan terjadi kerusakan lingkungan yang berdampak pada kehidupan masyarakat. (ndi/snc)