SimadaNews.com – Ketua Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik, menggelar pertemuan secara virtual melalui aplikasi zoom dengan Pemimpin Redaksi (Pemred) Siantar News 24 Jam, Rencana Siregar, Pemred Harian Mistar Rika Yoez, dan Pemred Newscorner.id, Rivay Bakkara, dengan moderator/notulen, Tama Tamba dari Komnas HAM, Selasa (22/06/2021).
Rencana Siregar menyampaikan, terkait banyaknya saksi yang sudah diperiksa Tim Gabungan Poldasu, diharapkan seluruh saksi dari “hulu” hingga ke “hilir” agar diperiksa juga.
Ia berharap Polri serius bekerja demi menguak peristiwa kematian Marsal Harahap, apalagi sudah 34 saksi yang telah diperiksa.
WARUNG TUAK TANJUNG PINGGIR
Rencana Siregar menginformasikan, beberapa jam sebelum ditemukan tertembak, korban berada di warung tuak Jalan Rindung, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar.
Rencana menyebut empat nama yang ada di warung tuak Jalan Rindung bersama korban, yaitu berinisial Wnd, Kut, Ay dan Klr, dan kempat nama itu telah diperiksa penyidik Polda Sumut.
Kut dan Wnd pergi meninggalkan warung tuak sekira pukul 20.00 WIB. Sedangkan korban, ia tidak tahu jam berapa keluar dari warung tuak tersebut.
Kemudian, Rencana Siregar berharap pihak Komnas HAM memeriksa akun facebook korban, dengan akun Marsal Harahap New dan berita-berita yang disajikan LasserNewsToday.com yang menyoroti tempat hiburan malam (THM) di Kota Pematangsiantar.
Pada kesempatan itu, Rencana juga menyampaikan peristiwa kekerasan jurnalis lainnya, peristiwa pembakaran rumah mertua dari Bembi Lubis, yang juga tempat tinggalnya.
MOBIL KORBAN SUDAH DI POLICE LYNE
Rivay Bakkara menyampaikan hal yang ia lakukan selepas mendapat informasi penembakan Marsal Harahap, dini hari, Sabtu (19/06/2021), bergerak menuju Rumah Sakit (RS) Vita Insani Kota Siantar.
Selama di sana ia menyaksikan jasad Marsal Harahap sedang dibawa dengan ambulans menuju RS Bayangkhara, Medan.
Setelah itu, Rivay bergerak menuju lokasi (TKP) penembakan Marsal Harahap di Huta VII, Nagori (Desa) Karang Anyer, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara .
Di TKP (Tempat Kejadian Perkara) penembakan, Rivay menyaksikan mobil korban sudah di police line.
Di sana, Rivay bertemu dengan banyak anggota Polri di antaranya, Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Rahmat Ariwibowo, Kapolres Simalungun, AKBP Agus Waluyo, dan Direskrimum Poldasu, Kombes Tatan Dirsan.
Rivay menjelaskan, dari TKP ia bergerak ke rumah korban. Di rumah korban, ia menyaksikan pihak kepolisian mengambil kamera CCTV yang ada di sana.
Terkait CCTV, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mempertanyakan kepentingan Polri mengambil kamera CCTV dari rumah korban. Rivay menduga, kamera pengintai itu diambil untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan. “Untuk lidik dan sidik,” kata Rivay.
Bukan hanya itu, Rivay Bakkara memaparkan, sekitar September 2017, juga terjadi pengepungan rumah tempat tinggal almarhum Marsal Harahap, ketika itu di Perbalokan, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun.
Dikisahkan Rivay, ketika itu ia melihat postingan FB dari akun FB Marsal Harahap, yang berisi tentang meminta bantuan, karena rumahnya dikepung orang tak dikenal (OTK).
Beranjak dari hal itu, malam itu sekira jam dua dini hari, Rivay bersama Tony Damanik dan Rahma Harahap berangkat ke rumah Marsal di Perbalokan. Lalu Marsal pun berhasil mereka evakuasi ketika itu.
Kekerasan terhadap jurnalis Tri Aditia juga disampaikan Rivay Bakkara pada pertemuan virtual dengan Komnas HAM tersebut. Ketika itu, Tri dianiaya sejumlah oknum sipil, terkait dugaan pembalakan hutan.
AKAN TURUN KE PEMATANGSIANTAR DAN SIMALUNGUN
Terkait informasi kekerasan terhadap jurnalis yang disampaikan para jurnalis di Siantar, membuat Ketua Komnas HAM Taufan Damanik terkejut.
“Cukup tinggi kekerasan terhadap wartawan di Siantar-Simalungun. Di daerah lain ada, tapi tidak sebanyak di Siantar,” ucap Taufan Damanik.
Dikatakan Taufan Damanik, jurnalis harus dilindungi. Komnas HAM akan mengawasi tugas Polri, sebagaimana MoU antara Polri dan Komnas HAM.
Untuk itu, sebut Taufan Damanik, Komnas HAM akan turun ke Siantar dan Simalungun, guna mengumpulkan bahan dan keterangan secara langsung.
Sehingga, sebut Tama Tamba, Komnas HAM nantinya akan meminta bantuan jurnalis untuk menemukan pihak yang berhubungan dengan penembakan Marsal Harahap. (***)