SimadaNews.com-PT Kawasan Industri Jorong (KIJ) resmi menandatangani kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) dengan East China Engineering Science and Technology Co, Ltd.
ECEC merupakan perusahaan pengembangan pabrik kimia Amonia dan Urea berskala nasional yang berlokasi di Kalimantan Selatan (Kalsel) Indonesia.
Penandatanganan berlangsung dalam rangkaian KTT Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) 2025, dan disaksikan sejumlah pejabat tinggi dari negara-negara anggota RCEP serta Anggota Senior Kongres Rakyat Nasional Tiongkok.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Ketua KIJ, Wishnu Soehardjo, dan Ketua ECEC, Li Lixin.
Proyek akan menjadi bagian dari Jorong Borneo Integrated City, kawasan industri terpadu seluas 6.370 hektare yang dikembangkan oleh KIJ.
Pada tahap awal, pembangunan pabrik akan menyerap investasi sebesar USD 478 juta, dengan kapasitas produksi tahunan diproyeksikan mencapai 300.000 ton amonia dan 520.000 ton urea.
Ketua KIJ, Wishnu Soehardjo, menyatakan bahwa proyek ini merupakan tonggak penting setelah melalui tahapan studi kelayakan, perolehan dukungan pemerintah, serta pembangunan infrastruktur awal.
“Kami bangga dapat bermitra dengan ECEC, perusahaan EPC terkemuka dengan pengalaman luas dalam rekayasa kimia berbasis batubara. Ini merupakan langkah besar menuju terwujudnya kawasan industri berkelas dunia yang memberi nilai tambah jangka panjang bagi perekonomian Indonesia.” katanya.
Pembangunan fisik proyek direncanakan akan dimulai pada Februari 2026, setelah seluruh dokumen kontrak dan persyaratan kepatuhan diselesaikan.
Dalam seremoni tersebut, hadir pula perwakilan dari YSB Construction dan Trading Pte Ltd selaku penasihat investasi dan teknik untuk proyek ini.
CEO YSB Group, Matthew Teo, menegaskan pentingnya proyek ini dalam mempererat hubungan industri antara Tiongkok dan Indonesia.
“Kami merasa terhormat dapat terlibat dalam proyek transformasional ini, yang mendukung peta jalan industrialisasi Indonesia,” ujarnya.
Kawasan Kota Terpadu Jorong Borneo diharapkan membawa dampak signifikan bagi pengembangan infrastruktur regional, membuka ribuan lapangan kerja lokal, serta memperkuat strategi nasional di bidang energi dan industri. (SNC)